11 Kecamatan di Bondowoso Akan Dilewati Tol Jember-Situbondo

Asisten Administrasi Perekonomian Dan Pembangunan Pemkab Bondowoso, Abdurrahman menjelaskan, jika nantinya terealisasi maka proyek jalan tol akan mendongkrak nama Kabupaten Bondowoso di mata publik.

11 Kecamatan di Bondowoso Akan Dilewati Tol Jember-Situbondo
Acara konsultasi publik rencana proyek Jalan Tol Ruas Jember-Situbondo

Bondowoso, HB.net - Kabupaten Bondowoso akan dilalui oleh Jalan Tol Jember-Situbondo sepanjang 65 KM yang membentang di Sebelas kecamatan dan 38 Desa. Hal itu disampaikan saat Pemerintah Bondowoso menggelar konsultasi publik rencana proyek jalan tol ruas Jember-Situbondo,Rabu (23/2) di Pendopo Bupati setempat.

Diskusi publik tersebut menghadirkan para kepala kecamatan dan kepala desa yang wilayahnya akan dilintasi oleh Jalan tol tersebut.

Asisten Administrasi Perekonomian Dan Pembangunan Pemkab Bondowoso, Abdurrahman menjelaskan, jika nantinya terealisasi maka proyek jalan tol akan mendongkrak nama Kabupaten Bondowoso di mata publik.

Proyek jalan tol akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Bahkan, juga akan memunculkan persepsi-persepsi terutama oleh para spekulan tanah. "Pembangunan jalan tol jadi nanti mereka berspekulasi untuk membeli tanah misalnya. Padahal kita masih belum pasti karena ini masih akan melalui pengkajian-pengkajian yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Kementerian," ungkapnya.

Menurutnya, salah satu yang menjadi perhatian adalah pembebasan lahan produktif, lahan kritis dan fasilitas umum yang dianggap sakral seperti tempat ibadah dan cagar budaya. Diharapkan pengerjaan mega proyek tersebut juga melibatkan warga lokal terutama para pemuda yang saat ini banyak membutuhkan pekerjaan.

Konsultan FBC Jalan Tol dan Jembatan Kementerian PUPR, Ahmad Yani, mengatakan, perencanaan pembangunan jalan tol Situbondo - Jember ini, pihaknya memastikan akan mengikuti kaidah-kaidah perencanaan yang ditetapkan dari pemerintah.

"Seperti cagar budaya dan kawasan yang dilindungi, itu tidak boleh dilewati jalan tol. Kalau melewati cagar budaya, maka proyeknya yang harus pindah, tidak melewati cagar budaya tersebut," ujarnya.

Menurut Ahmad Yani, konsultasi publik terkait lingkungan dan sosial itu tengah uji kelayakan secara ekonomi, misal exit tolnya di tamanan, atau di ijen seperti apa, karena pembangunan jalan tol ini sinergis dengan jalan tol lain. Seperti probowangi.

"Artinya jika pembangunan jalan tol probowangi belum selesai, maka secara otomatis pembangunan jalan tol Situbondo- Jember ini masih cukup panjang tahapannya," katanya.

Rencana pembiayaan pembangunannya, jalan yang melintas di Sebelas kecamatan itu, bukan dibiayai pemerintah tapi melalui mekanisme kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). "Nanti akan ada swasta ikut tender, yang membangun maupun mengelolanya," pungkasnya. (gik/diy)