Aplikasi Pasar-e Hidupkan Ekonomi Desa Hadapi PSBB

Aplikasi Pasar-e Hidupkan Ekonomi Desa Hadapi PSBB
Peluncuran aplikasi Pasar-e dan Pitulungan-e di kantor desa Janti Waru, Kamis (23/4).

Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Pemerintah Desa (Pemdes) Janti, Kecamatan Waru membuat terobosan menyambut berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna mencegah penyebaran Covid-19 di Sidoarjo. Terobosan itu berupa aplikasi Pasar-e dan Pitulungan-e.

Aplikasi Pasar-e untuk melayani kebutuhan sehari-hari warga Desa Janti. Aplikasi ini menyediakan beragam kebutuhan yang disediakan oleh pedagang pasar, PKL, warung makanan, warung kopi hingga kafe. Aplikasi Pasar-e dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat, BUMDes Masyarakat Madani Sejahtera.

Pj Kepala Desa (Kades) Janti, Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya menyiapkan solusi bagi warga Janti saat diberlakukannya PSSB di Sidoarjo. Yakni membuat aplikasi Pasar-e.

"Sehingga warga tidak perlu keluar rumah untuk belanja kebutuhan sehari-hari," cetus Rudi Setiawan saat peluncuran Pasar-e dan Pitulungan-e, di Kantor Desa Janti, Kamis (23/4).

Lalu siapa yang mengantar barang yang dipesan melalui aplikasi Pasar-e? Kata Rudi, barang akan diantar oleh jasa pengantar, yang dikelola oleh BUMDes. Dengan demikian, transaksi dan jasa pengantar ini bakal menghidupkan perekonomian desa di tengah gempuran pandemi Covid-19. Sedangkan metode pembayaran, bisa dilakukan tunai dan nontunai.

Rudi yang juga sekretaris Kecamatan Waru ini menjelaskan, para pedagang pasar, PKL, maupun pemilik warung makanan dan warung kopi, bisa mendaftar di aplikasi Pasar-e dengan gratis. Ditegaskan Rudi, aplikasi Pasar-e disiapkan tidak hanya untuk warga Desa Janti. Warga di luar Desa Janti juga bisa memanfaatkan inovasi tersebut. "Karena harapan kami aplikasi ini bisa go public," tandasnya.

Sedangkan aplikasi Pitulungan-e untuk melindungi dan memberikan pelayanan darurat kepada warga. Misalnya memberikan bantuan saat warga sedang sakit namun tidak ada kendaraan untuk berobat. "Maka kami bisa menyediakan mobil desa untuk mengantar ke rumah sakit," jelas Rudi. Aplikasi ini dilengkapi biodata seluruh warga Desa Janti.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sidoarjo Fredik Suharto mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Pemdes Janti. Pihaknya bakal memberikan dukungan, baik dari segi pendanaan dan kebijakan yang

yang dapat mendukung terciptanya desa yang mandiri. "Karena potensi desa di sidoarjo itu sangat baik, tapi masih perlu pengembangan yang lebih maksimal lagi,” ungkap mantan camat Waru ini.(sta/rd)