Bank Jatim Tumbuh Diatas Rerata
PT Bank Jatim melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) 2020 dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - PT Bank Jatim melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) 2020 dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Hadir langsung dalam RUPS, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia mewakili pemprov sebagai pemegang saham pengendali. Khofifah menyampaikan terima kasih atas support Bank Jatim terhadap penguatan UMKM.
“Ke depan kami ingin tetap fokus untuk bisa memberikan pendampingan, pembiayaan, serta penguatan UMKM. Tujuannya agar dapat menembus market dalam maupun luar negeri,” ujar Khofifah.
Dalam laporannya, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan, kinerja keuangan 2020 menunjukkan performa bagus dan tumbuh. Hal ini bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy). Jika dibandingkan dengan kinerja industri perbankan secara nasional dan regional Jatim, pertumbuhan kinerja Bank Jatim berada di atas pertumbuhan rata-rata.
Berdasarkan kinerja Desember 2020, aset Bank Jatim tercatat Rp 83,62 triliun atau tumbuh 8,94 persen. Laba bersih tercatat Rp 1,49 triliun atau tumbuh 8,13 persen (yoy). Selama tahun buku 2020, dana pihak ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 13,08 persen (yoy), yaitu sebesar Rp. 68,47 triliun. “Pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat,” terang Busrul, Senin (3/5).
Dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif meskipun di tengah-tengah pandemi, yaitu tumbuh 8,16 persen (yoy) atau sebesar Rp 41,48 triliun. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi, yaitu sebesar Rp 24,35 triliun atau tumbuh 5,42 persen (yoy).
Kredit komersial sebesar Rp 10,33 triliun atau tumbuh 11,95 persen dan kredit di sektor UMKM sebesar Rp 6,80 triliun atau tumbuh 12,86 persen. Komposisi rasio keuangan periode antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,77 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,55 persen, dan Return On Asset (ROA) 1,95 persen. Sedangkan biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 77,76 persen.
“Sampai dengan 31 Desember 2020, Bank Jatim telah berhasil menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada 72.499 debitur dengan nominal sebesar Rp. 6,86 triliun. Bank ini berhasil mencatatkan pencapaian 171,58 persen dari target nominal yang ditentukan,” jelas Busrul.
Pada RUPS 2020 Bank Jatim berhasil membagi dividen sebesar Rp 48,85 per lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 48,20 lembar saham. Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham adalah sebesar Rp 733.507.081.305,70 atau sebesar 49,26 persen dari laba bersih tahun buku 2020.
Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.(sby1/rd)