Bank Mandiri Hadir Dukung Cashless Society di Kantin ITS
Seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sudah berangsur membaik, ternyata merubah habit dan gaya hidup masyarakat.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sudah berangsur membaik, ternyata merubah habit dan gaya hidup masyarakat. Selain merubah habit masyarakat, ternyata Covid-19 mampu menjadi akseleran dalam proses digitalisasi yang dirancang oleh pemerintah.
Perkembangan teknologi dan digitalisasi merupakan hal yang lumrah di masa kini. Teknologi bukan hanya mempermudah kehidupan masyarakat, tetapi juga merubah tatanan kehidupan masyarakat.
Belakangan ini muncul istilah baru untuk tatanan masyarakat dalam bidang perekonomian, yakni cashless society. Dengan adanya cashless society akan mengalihkan proses transaksi masyarakat dari yang semula menggunakan uang kartal akan beralih menggunakan uang digital dalam transaksi sehari-hari maupun transaksi bisnis.
Minimnya penggunaan uang kartal memberikan efisiensi dan efektivitas yang cukup besar bagi perekonomian di Indonesia. Sesuai dengan perkembangan digitalisasi di masyarakat yang cukup pesat, Bank Mandiri kini hadir dalam mendukung program cashless society di kantin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Tri Nugroho selaku RCEO Region VIII/Jawa 3 Bank Mandiri menyampaikan dalam di acara grand opening kantin pusat Kampus Perjuangan tersebut. “Bank Mandiri saat ini siap untuk mendukung universitas-universitas di Jawa Timur menuju ke Cashless Society Ecosystem, khususnya untuk hari ini telah diresmikan grand opening kantin pusat ITS,” jelasnya, Kamis (9/6).
Sesuai dengan Blueprint Bank Indonesia, cashless society sudah dicanangkan melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di tahun 2025. Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) bertujuan untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar. GNNT juga diharapkan mampu meminimalisasi kendala dalam pembayaran tunai. Seperti uang tidak diterima karena lusuh, sobek, tidak layak edar dan meningkatkan efisiensi saat transaksi di mana masyarakat tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar.
Di sini Bank Mandiri hadir bukan hanya dalam bentuk dukungan pembangunan secara fisik untuk renovasi kantin, sehingga kantin dapat digunakan dengan lebih nyaman oleh civitas akademika ITS. “Namun juga dukungan berupa sistem transaksi keuangan dari wholesale sampai retailnya,” tambah Tri.
Dengan adanya sistem yang telah dibangun ini, proses transaksi di kantin ITS ke depannya tidak perlu menggunakan uang fisik, cukup dengan menggunakan scan barcode yang tersedia di masing-masing tenant.
Regional Transaction & Consumer Head Region VIII/Jawa 3 Theresia Pratiwi Hastari juga menambahkan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini uang kartal sepertinya bukan menjadi suatu hal yang wajib di genggaman apabila kita bepergian. Kini semuanya sudah beralih ke digital money yang sudah ada di dalam gadget masing-masing.
Ke depannya, mahasiswa ITS tidak perlu membawa uang fisik untuk beli makanan di kantin. Mereka cukup melakukan scan barcode dan memilih makanan yang akan mereka pesan karena Bank Mandiri sudah menyiapkan QRIS di masing-masing tenant. Mahasiswa maupun dosen bisa melakukan transaksinya melalui livin by Mandiri.
Tari juga menambahkan, begitu pula dengan para tenant dan pengelola kantin, saat ini sudah dilengkapi dengan sistem Mandiri Cash Management. Proses bagi hasil sudah dapat dilakukan dengan otomatis jika ada pembayaran dari pembeli sehingga akan lebih memudahkan pengelola kantin maupun tenant dalam proses rekonsiliasinya.
Bank Mandiri akan selalu hadir dengan segala solusi yang dibutuhkan oleh nasabahnya. Dengan terciptanya cashless community di kantin ITS ini diharapkan semakin mempercepat program pemerintah menuju cashless society di tahun 2025 sesuai dengan blueprint dari Bank Indonesia.(rd)