Bantuan Covid 19 Terus Mengalir

Bantuan Covid 19 Terus Mengalir
Bupati Pungkasiadi ketika menerima bantuan dari IKAPTK

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Respon perusahaan-perusahaan di Kabupaten Mojokerto selama masa pandemi Covid 19 tak diragukan lagi. Para pebisnis bergotong royong menggelontor bantuan  corporate social responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

Selasa (5/5) kemarin, Pemkab Mojokerto kembali menerima bantuan. Kali ini dari PT. Bangun Indopralon Sukses (BIS). Perusahaan ini memberi bantuan 15 buah tandon air berbahan ion silver berkapasitas 300 liter.

Ion silver dalam tandon ini diklaim mampu membunuh mikro organisme, seperti bakteri dan virus. Bantuan juga datang dari Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kabupaten Mojokerto.

Bantuan CSR tersebut diterima langsung oleh Bupati Mojokerto Pungkasiadi didampingi Sekdakab Hery Suwito di pringgitan rumdin.

Indrayana mewakili manajemen PT. BiS mengatakan bahwa kesehatan adalah nomor satu. Oleh sebab itu, pihaknya ingin memberi sumbangsih dengan ikut berperan melawan Covid-19melalui produknya.

“Tangki kami berbahan ion silver yang mampu membunuh mikro organisme seperti bakteri dan virus. Ini sudah dibuktikan dengan pengujian dari ITS. Ion silver juga sudah lama dipakai oleh NASA. Kami ingin ikut ambil bagian dalam upaya penanggulangan Covid-19 bersama-sama,” kata Indrayana.

Bupati Pungkasiadi menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. “Sekarang ini kita memang fokus perang dengan Covid-19. Kami berterima kasih atas bantuan tangki air ini. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk semua, kita juga berdoa pandemi ini segera berakhir,” kata bupati.

IKAPTK memberi bantuan  sembako, terdiri atas 1.050 kg beras kemasan 3 kg, 30 dos minyak goreng kemasan 900 ml, 50 dos mie instan serta 87 dos air mineral.

“Bantuan logistik akan kita salurkan di dapur umum terpadu Kabupaten Mojokerto. Ini sangat membantu, sebab jika kita estimasikan per porsi makanan adalah Rp 10 ribu dan kita setiap harinya harus menyiapkan sekitar 2 ribu porsi,maka paling tidak biaya yang kita keluarkan adalah Rp 20 juta per hari. Tapi saya tetap menekankan  agar distribusinya harus tepat sasaran,” pungkas bupati.(yep/rd)