PAD Pelabuhan Paciran Naik 400 Persen, Khofifah: Kekuaran Pengungkit di Kargo

Gubernur Khofifah menandaskan, meski di masa pendemi namun pendapatan malah meningkat. Hal ini akibat peningkatan pada pengangkutan kargo.

PAD Pelabuhan Paciran Naik 400 Persen, Khofifah: Kekuaran Pengungkit di Kargo

Lamongan, HB.net  - Pelabuhan Paciran yang di bawah UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 810 juta, dimasa pandemi. Pendapatan tersebut meningkat 400 persen.

Dalam kunjungan ke pelabuhan, Minggu (23/5/2021), Gubernur Khofifah menandaskan, meski di masa pendemi namun pendapatan malah meningkat. Hal ini akibat peningkatan pada pengangkutan kargo.

 “Penumpangnya memang menurunnya drastis, nah kekuatan pelabuhan pengungkit disini adalah pada kargo. Meskipun penumpangnya turun drastic, tetapi muatan kargonya 400 persen peningkatannya. Oleh karena itu sumber PAD dari pelabuhan pengumpan Paciran ini juga meningkat hampir 400% gitu,” tandas Gubernur.

Gubernur Khofifah mengatakan,  pada 2019 lalu PAD dari pelabuhan Paciran sekitar Rp 250 juta, sedangkan pada 2020 bisa tembus Rp 800 juta.

“Nah, saya berharap inikan akan ada penambahan untuk terminal kargo, kalau itu selesai saya berharap bisa dinaikkan dua kali lipat dari income yang sudah dapatkan dari saat pandemi kemarin,” pintanya.

Target kenaikan PAD dua kali lipat ini bukan tanpa alasan, pasalnya ada penambahan untuk terminal cargo. Saat ini, pengiriman cargo yang menggunakan kapal khusus kargo ini diantaranya ke Cilegon dan  Kalimantan Timur. Muatannya adalah dolomit dan kalsium sebagai bahan pupuk. Sedangkan untuk angkutan penumpang diantaranya tujuan ke Pulau Bawean setiap Senin dan Rabu, kemudian ke Garonggong pada hari Kamis dan ke Pulang Pisau, Kalimantan Tengah setiap hari Jumat.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono menambahkan bahwa akan berupaya meningkatkan angkutan barang dengan optimalisasi pada kapal khusus kargo.

“Kemarin 2019 dermaga kita yang tiga dan empat belum selesai, sehingga belum ada peningkatan PAD yang signifikan. Dan di tahun 2020 sudah selesai dan bisa meningkat,” tandasnya.

Lebih lanjut, Nyono menjelaskan, angkutan pada Kargo 2020 mencapai 198.550 ton, padahal pada 2019 hanya 21.500 ton. “Penumpangnya dari 17.571 tahun 2019 turun menjadi 9.709 karena pandemi. PAD dari Rp 250 juta menjadi Rp 800 juta, tahun ini harapannya Rp 1,5 miliar,” pungkasnya. (dev/ns)