Bersinergi Wujudkan Efisiensi Biaya Logistik
Pelindo III bersama dengan Direktorat Jendral Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, sepakat bersinergi.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Pelindo III bersama dengan Direktorat Jendral Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, sepakat bersinergi. Kerja sama ini dalam hal penataan ekosistem logistik nasional dalam rangka efisiensi biaya logistik guna memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Hal tersebut disampaikan dalam acara seminar daring atau webinar dengan tema Membangun Sistem Logistik Domestik dan Internasional Antarpelaku Bisnis Logistik Sektor Pemerintah dan Sektor Swasta yang dihadiri langsung oleh Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, Direktur Lala Ditjen Hubla. Capt. Wisnu Handoko, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto, dan Direktur Efisiensi Proses Bisnis LNSW Hermiyana, Sabtu (4/7).
Dalam webinar tersebut disampaikan jika salah satu upaya penataan ekosistem logistik nasional. Di antaranya adalah dengan penerapan Single Submission dan Join Inspection yang saat ini diterapkan di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). Selanjutnya dalam waktu yang tidak lama akan segera diterapkan juga di Terminal Teluk Lamong (TTL) dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) di Tanjung Perak Surabaya.
Sementara itu, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi menyampaikan, program Single Submission dan Join Inspection yang sudah berjalan menjadi sebuah lompatan terobosan dalam upaya menekan waktu dan biaya logistic. Dirinya pun meminta ke depan inovasi tersebut tidak hanya berlaku pada produk impor, melainkan juga ekspor.
“Yang sudah berjalan di alur impor barang ini akan terus kita kembangkan. Tidak menutup kemungkinan juga untuk barang ekspor karena ini merupakan solusi realistis dalam menekan biaya logistik,” ucap Heru dalam seminar.
Sejalan dengan pernyataan dirjen Bea Cukai, direktur Lala Ditjen Hubla juga telah menyiapkan apliksi bernama InaPortnet yang telah digunakan di lebih dari 30 pelabuhan di Indonesia. Sehingga aktivitas pergerakan kapal dan barang bisa di pantau secara realtime dan akurat.
“Kami sendiri telah mengoperasikan program InaPortnet yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan rencana efisiensi biaya logistik. Pasalnya, dari aplikasi tersebut, pergerakan kapal dan barang bisa di pantau secara real time,” jelas Capt. Wisnu Handoko.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto menyampaikan, jika pihaknya telah berhasil menerapkan Joint Inspection di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) telah berhasil menekan biaya logistik di pelabuhan sebanyak 38 persen. Apabila status petikemas flag joint inspection di Single Submission (SSm) sudah terbit sebelum bongkar di pelabuhan, maka efisiensi biaya logistik di pelabuhan mencapai 49 persen.
“Kami sudah mengkalkulasi kemungkinan efisiensi tersebut secara cermat. Jika ini sudah bisa dilakukan di sebagian besar pelabuhan, khususnya Pelindo III, efisiensinya akan cukup besar. Terlebih kami sudah menerapkan teknologi single platform dalam hal pelayanan logistik ini. Jadi kami sangat siap jika akan diterapkan secara menyeluruh di lingkungan Pelindo III,” pungkas Putut.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Inpres No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (Ekolognas) pada 16 Juni 2020. Inpres tersebut bertujuan meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.(dev/rd)