BPIP Launching Program Gotong Royong Tangani Stunting di Banyuwangi
Menurut Mahfud MD, penanganan stunting secara gotong royong merupakan perwujudan Pancasila yang telah mewujud dalam keseharian masyarakat. Ia menceritakan bagaimana dulu di kampung halamannya para tetangga saling berbagai hasil tani ataupun hasil nelayan.
Banyuwangi, HB.net - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meluncurkan program Pancasila dalam Tindakan dalam bentuk gotong royong tangani stunting di Banyuwangi, Selasa (01/08/2023). Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM RI Mahfud MD melaunchingnya langsung.
Menurut Mahfud MD, penanganan stunting secara gotong royong merupakan perwujudan Pancasila yang telah mewujud dalam keseharian masyarakat. Ia menceritakan bagaimana dulu di kampung halamannya para tetangga saling berbagai hasil tani ataupun hasil nelayan.
“Dari saling tukar makanan ini, tidak ada ceritanya sampai kekurangan makan dan muncul stunting,” kenang menteri asal Sumenep tersebut.
Nilai-nilai luhur tersebut, harus kembali digalakkan. Dengan sikap gotong royong, persoalan stunting lebih mudah diatasi. “Ini menjadi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi menyebut, penanganan stunting merupakan bagian dari arahan Presiden Joko Widodo. Angka stunting ditarget turun menjadi 14 persen dari angka 21 persen pada 2022. “Kami canangkan orang tua asuh stunting. Orang tua asuh inilah yang akan turut membantu mengatasi setiap balita yang menderita stunting ini,” terang Yudian.
Penanganan stunting tersebut tidak hanya melibatkan sektor swasta. Juga didorong adanya gerakan terstruktur berbasis birokrasi. Hal ini sebagaimana dipaparkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
“Kami sedang menerapkan birokrasi tematik. Sistem ini mendorong kinerja ASN yang berdampak. Di antara dampak yang diukur tersebut adalah penurunan angka stunting di masing-masing daerah,” papar Anas.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat menjadikan Banyuwangi sebagai tuan rumah acara peluncuran tersebut. Menurutnya, hal tersebut menjadi penyemangat untuk menuntaskan persoalan stunting di Banyuwangi.
“Pada 2022, stunting di Banyuwangi mencapai 2.704 kasus. Ini semua terinci by name by addres. Dengan berbagai penetrasi, alhamdulillah, hingga Mei 2023 ini, sudah turun 152 kasus, sehingga tersisa 2.552 kasus,” paparnya.
Untuk menangani hal tersebut, Ipuk melibatkan semua sektor terlibat mengentas permasalahan tumbuh kembang anak itu. Diantaranya dengan memberikan makanan tambahan bergizi melalui para pedagang sayur keliling. (guh/diy)