Bupati Minta Camat Fokus Pada 3 Sektor, Upaya Pemulihan Ekonomi
Bupati meminta fokus pembangunan berbasis pedesaan melalui tiga sektor strategis dalam pemulihan ekonomi ditengah pandemic Covid-19, Ketiga sektor tersebut, yakni pertanian, UMKM, dan pariwisata.
BANYUWANGI, HARIANBANGSA.net - Dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menetapkan, fokus pembangunan berbasis pedesaan melalui tiga sektor strategis dalam pemulihan ekonomi ditengah pandemic Covid-19.
Ketiga sektor tersebut, yakni pertanian, UMKM, dan pariwisata. Pertanian di dalamnya termasuk sektor perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Selama pandemi, sektor pertanian tetap tumbuh positif di Banyuwangi.
“Alhamdulillah bidang pertanian tetap tumbuh positif. Bahkan sejumlah sektor pertanian mampu melampaui target yang telah ditetapkan. Salah satunya luas tanam padi tercapai 123 ribu hektar dari target 121 ribu hektar. Bahkan tahun ini, Banyuwanngi mendapatkan penambahan subsidi pupuk sebesar 36,5 persen dari 111.482 ton menjadi 150.025 ton,” ujar Anas.
Pada sektor pariwisata, pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas destinasi dan atraksi, pengembangan promosi, pemberdayaan kelompok pariwisata berbasis komunitas. “Tentunya hal ini akan dilakukan seiring dengan pulihnya aktivitas warga setelah dilakukannya vaksinasi massal yang saat ini sudah dimulai,” ujar Anas.
“Sedangkan sektor UMKM, mendorong usaha mikro naik kelas melalui peningkatan kualitas dan produktivitas, fasilitasi branding dan marketing, go digital dengan pendampingan menyeluruh dan terintegrasi. Kami meminta kepada para camat untuk bisa bersinergi dengan desa guna merealisasikan semua program tersebut,” urai Anas.
Selain tiga fokus pembangunan tersebut, masih ada urusan lain yang harus didorong oleh para Camat di tahun 2022. Di antaranya pembangunan pendidikan dan kesehatan hingga penurunan angka kemiskinan.
Untuk bidang pendidikan Anas meminta kecamatan memonitor langsung menyisir anak putus sekolah, serta berupaya meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS).
Anas juga meminta camat untuk aktif berkoordinasi dengan PKK sebagai penggerak Posyandu yang menjadi ujang tombak kesehatan ibu dan anak. Khususnya untuk mengatasi kasus stunting dan kematian ibu.
“Perkuat peran PKK dan Posyandu, alokasikan tambahan gizi untuk ibu dan balita. Optimalisasikan peran motivator gizi, kader posyandu dan kelompok pendamping ASI,” pungkas Anas. (hei/diy)