Cegah Kerumunan, Bupati Peringati Hari Pahlawan dengan Terbatas
Dalam upacara peringatan itu turut dihadiri Pj Sekda Kabupaten, Kapolres Bondowoso, Perwakilan LVRI, serta organisasi perangkat daerah lainnya. Kemudian para pesertanya terdiri dari Kepolisian dan TNI setempat, Satpol PP, serta perwakilan siswa di Bondowoso.
Bondowoso, HB.net - Bupti Bondowoso KH Salwa Arifin menggelar upacara pengibaran bendera merah putih memperingati Hari Pahlawan Nasional dengan sederhana, yakni dengan kapasitas peserta yang terbatas. Mengingat masih masa pandemi Covid-19 ini dan peserta yang hadir, semua mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Dalam upacara peringatan itu turut dihadiri Pj Sekda Kabupaten, Kapolres Bondowoso, Perwakilan LVRI, serta organisasi perangkat daerah lainnya. Kemudian para pesertanya terdiri dari Kepolisian dan TNI setempat, Satpol PP, serta perwakilan siswa di Bondowoso.
Bupati Salwa menjelaskan, setiap orang bisa menjadi pahlawan dalam bidang apapun. Hal tersebut bisa dimulai dengan menjadi pahlawan ekonomi bagi keluarga atau komunitasnya. Mengingat masih ada tantangan kompleks yang menjadi musuh bersama hari ini.
“Musuh bersama yang sesungguhnya yakni kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas,” ujar orang nomor satu di Bondowoso itu, Rabu (10/11).
Menurutnya, untuk menghadapi tantangan itu dibutuhkan kerja keras secara berkelanjutan, didukung inovasi dan kreativitas yang tinggi. “Serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah,” imbuhnya.
Kata dia, terlebih 20 tahun mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Dalam momentum tersebut akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat. “Untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan,” terangnya.
Di samping itu, bonus demografi akan menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan, oleh sebab itu maka perlu adanya antisipasi dengan cerdas dan seksama. Hal yang demikian itu harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Menurutnya, Peringatan Hari Pahlawan, bukan hanya menjadi acara seremonial tahunan saja. Akan tetapi, harus bisa menjadikan nilai-nilai kepahlawanan menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. “Sehingga dalam keseharian kita penuh dengan inovasi dan kreasi," pungkasnya. (gik/diy)