Dinas Perkim Kabupaten Ngawi Lakukan Studi Tiru di Makassar

Dinas Perkim Kabupaten Ngawi Lakukan Studi Tiru di Makassar
Maftuh Affandi (baju batik) saat menerima cinderamata saat studi tiru di UPTD Pengolahan Air Limbah (PAL) Dinas Pekerjaan Umum Makassar.

Ngawi, HB.net - Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terkait sanitasi, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Ngawi melakukan studi tiru di UPTD Pengolahan Air Limbah (PAL) Dinas Pekerjaan Umum Makassar.

Salah satu upaya dari Dinas Perkim kab Ngawi untuk meningkatkan mutu dan kemampuan pengelolaan limbah pada awal Desember melakukan studi tiru di kota Makassar. Hal tersebut untuk menggali pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik.

Maftuh Affandi kepala Dinas Perkim kab Ngawi menjelaskan bahwa pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik, serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat memerlukan penanganan langkah yang efektif dan berkelanjutan.

"Maka dari itu kami (Dinas Perkim,red) melakukan studi tiru ke UPTD PAL Dinas Pekerjaan Umum Makassar karena sistem IPAL disana sudah diakui secara nasional," jelas Maftuh Affandi.

Selain itu juga dijelaskan bahwa air limbah domestik, yang berasal dari kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran dan perniagaan berpotensi mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Untuk itu diperlukan penerapan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) yang baik.

"Di UPTD PAL DPU Makassar, kami melakukan ATM (amati, tiru, modifikasi) dengan mempelajari beberapa hal, seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pelayanan IPAL. Kami mengamati hal-hal seperti harga yang terjangkau, menjaga kebersihan, serta memastikan tidak menimbulkan kerusakan. Selain itu kami juga mempelajari prosedur pengamanan diri, penanganan yang benar serta sosialisasi tentang septic tank yang aman dan ramah lingkungan. Semua hal ini akan kami terapkan pada tahun 2025," terangnya.

Menurut orang nomor satu di dinas perkim kab Ngawi juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan air limbah. Ke depan, pihaknya akan mengadakan sosialisasi dan edukasi terkait cara pengelolaan air limbah rumah tangga yang benar agar tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan."Masih banyak warga yang membuat IPAL secara manual dan belum mengikuti aturan penanganan yang benar, sehingga berpotensi mencemari lingkungan. Dengan edukasi dan sosialisasi tentang perangkat penanganan IPAL yang tepat kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan lestari," pungkasnya. (nal/ns)