Dituding Tumpul Tangani Korupsi, Kejari Jombang Didemo
Puluhan aktivis Projo Jombang, menggelar aksi demo di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Kamis (16/7).
Jombang, HARIAN BANGSA.net - Puluhan aktivis Projo Jombang, menggelar aksi demo di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Kamis (16/7). Dalam aksi puluhan massa tersebut dilatarbelakangi adanya indikasi 'tumpulnya' penanganan sejumlah laporan kasus dugaan korupsi yang masuk ke kejaksaan setempat.
Sambil membentangkan sejumlah poster tuntutan, masa mendesak Korps Adiyaksa tersebut jujur dan transparan mengusut tuntas semua aduan masyarakat.
Koordinator Aksi Joko Fattah Rochim membeberkan, penanganan kasus yang tak tuntas yang paling banyak ditemukan Projo, yakni terkait kasus penyelewengan anggaran dana desa (DD). Sejak tahun 2019 lalu, tercatat ada sekitar 30 lebih desa di Jombang yang telah dipanggil kejaksaan, namun hasilnya tak tuntas.
"Banyak yang tidak tuntas. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terutama yang paling besar itu DD yang 2019 macet kok. Banyak yang tidak dikerjakan tapi LPj nya sudah semua," ujarnya.
"Setelah LPj selesai, pekerjaan belum selesai, tapi hari ini ada yang dikerjakan. Padahal laporan itu sudah masuk ke kejaksaan," imbuh Joko, di sela-sela aksi demo.
Aksi demo itu juga diwarnai dengan penyemprotan cairan desinfektan dis ekitar area kejaksaan. Pendemo juga memakai APD (alat pelindung diri) secara lengkap.
Selain mematuhi protokol kesehatan, penyemprotan desifektan tersebut merupakan bentuk sindiran kepada para jaksa agar selalu steril dan bersih dalam menangani setiap perkara dugaan korupsi, tanpa tebang pilih.
"Apa yang pernah kita laporkan harusnya ditindak lanjuti. Semua laporan masuk, begitu dipanggil dilakukan pemeriksaan. Tapi hasilnya tidak pernah ada," tegas Joko.
Sementara, Kepala Kejari Jombang Yulis Sigit Kristanto memastikan, semua penanganan dugaan kasus korupsi tetap berjalam sesuai kaidahnya. Dia juga berjanji akan menangani semua laporan masyarakat hingga tuntas. Beberapa kasus yang masih berjalan, dia membeber, seperti dugaan penyelewengan dana hibah ditubuh KONI Jombang.
"Juga di Dispora dan perpustakaan. Yang di desa ini ya terkait perpustakaan. Informasinya kan ada penyimpangan. Ini sedang kami teliti, dan semua masih berjalan. Nanti kalau sudah saatnya akan kami rilis di media," pungkasnya.(aan/rd)