Dorong Disbudpar Berinovasi Tingkatkan Retribusi Pariwisata

Ketua Komisi III, Emy Wahyuni Dwi Lestari mengatakan, selama ini penerimaan retribusi di Kabupaten Banyuwangi masih tergolong rendah dikisaran angka 56 persen dari target yang telah ditetapkan dalam APBD.

Dorong Disbudpar Berinovasi Tingkatkan Retribusi Pariwisata
Komisi III DPRD Banyuwangi saat duduk bersama Disbudpar dalam upaya meningkatkan Retribusi Pariwisata.

Banyuwangi, HB.net - Komisi III DPRD Banyuwangi mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berupaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata seiring dengan turunnya penerimaan retribusi wisata menikmati pandemi Covid-19.

Ketua Komisi III, Emy Wahyuni ​​Dwi Lestari mengatakan, selama ini penerimaan retribusi di Kabupaten Banyuwangi masih tergolong rendah dikisaran angka 56 persen dari target yang telah ditetapkan dalam APBD.

“Pada 2022 lalu target retribusi kita diangka Rp 2,3 miliar namun modalnya hanya Rp 730 juta, sedangkan di 2023 ini targetnya sebesar Rp 3 miliar. Hingga awal Agustus ini baru terealisasi sekitar Rp 481 juta,” ucapnya, Rabu (08/02/2023).

Menurutnya, melihat potensi retribusi yang masih belum maksimal, Komisi III mendorong Disbudpar melakukan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan penerimaan retribusi sektor pariwisata sehingga target retribusi tahun ini dapat tercapai 100 persen.

“Penerimaan retribusi kita masih belum maksimal sehingga kita mendorong Disbudpar melakukan inovasi-inovasi yang bisa meningkatkan penerimaan retribusi,” ucapnya.

Sejauh ini, Disbudpar telah memaparkan beberapa program atau kebijakan yang mendongkrak penerimaan retribusi sektor pariwisata diantaranya penyesuaian tiket masuk wisata dan mengoptimalkan aset daerah seperti Dermatory atlet maupun terminal terpadu pariwisata.

“Selama ini atlet dermatory itu hanya dipinjamkan pakai oleh beberapa pihak sehingga tidak ada urusan ke daerah, padahal biaya untuk pemeliharaannya juga tinggi,” ucap Emy.

Selain itu, Disbudpar juga akan segera mengelola sebagian Pulau Tabuhan yang terletak di Kecamatan Wongsorejo sebagai destinasi wisata dan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pariwisata berbasis IT.

Kepala Disbudpar Banyuwangi, M Yanuar Bramuda, mengakui, retribusi sektor pariwisata belum mencapai target yang ditetapkan, namun optimis 2023 ini bisa maksimal.

“Pasca pandemi Covid-19, kita memang butuh pemulihan, aksesnya pun belum sempurna jadi dari target yang ada kita akui belum tercapai ditambah targetnya melebihi sebelum pandemi, namun kita optimis bersama Komisi III untuk mewujudkan bagaimana capaian itu bisa maksimal,” ucap Bramuda.

Untuk mewujudkan penerimaan retribusi yang maksimal, pembalap akan melakukan perubahan atau gagasan baru sebuah badan usaha yang khusus menangani IT semacam BUMD online penunjang sektor pariwisata.

“Semoga gagasan baru ini bisa kita realisasikan. Kalau ini berhasil, kita percaya Pemda Banyuwangi akan memperoleh PAD luar biasa. Gagasan ini sudah kita sampaikan ke bupati. Saat ini tahap finalisasi dalam artian semua masih punya komitmen yang sama,” pungkasnya. (guh/diy)