Dua Perguruan Silat di Banyuwangi Bentrok
Bentrokan tersebut juga mengakibatkan beberapa rumah dan musala rusak. Terkait jatuhnya korban jiwa, dua perguruan silat itu menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk memprosesnya.
Banyuwangi, HB.net - Dua perguruan silat bentrok di wilayah Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Kamis (10/3/22) dini hari. Dilaporkan satu pendekar tewas dan puluhan pendekar lainnya luka-luka. Hal tersebut dibenarkan Kasi Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Lita Kurniawan.
"Untuk sampai saat ini, informasi satu yang meninggal dunia. Sedangkan lainnya (luka-luka) masih kita lakukan pendataan. Nanti kami sampaikan," ungkapnya kepada wartawan.
Bentrokan tersebut juga mengakibatkan beberapa rumah dan musala rusak. Terkait jatuhnya korban jiwa, dua perguruan silat itu menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk memprosesnya.
"PSHT maupun Pagar Nusa menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang ada. Saat ini tim sedang perjalanan. Perkembangan akan kita sampaikan," imbuh Lita.
Lita menambahkan, saat ini wilayah tersebut sudah mulai kondusif. Ratusan anggota Polresta Banyuwangi bersama personel polsek setempat disiagakan di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi aksi susulan.
"Alhamdulillah sudah kondusif aman dan kita tetap melakukan pelayanan buat pengamanan," ujar Lita.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Banyuwangi I Made Cahyana Negara meminta, pada perguruan silat di Banyuwangi untuk selalu menjaga ketertiban dan kondusivitas kegiatan sosial masyarakat dan mengajak untuk bahu-membahu mencari jalan solusi sebaik mungkin.
"Mari kita jaga kerukunan pada tengah warga dan menyudahi perselisihan antarperguruan," pinta Cahyana.
Dari informasi yang dihimpun, bentrokan tersebut dimulai saat salah satu perguruan silat hendak melaksanakan kegiatan di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Selang beberapa waktu, kelompok pesilat yang diduga dari perguruan lain mendekat lalu mengepung lokasi kegiatan. Hingga akhirnya terjadilah bentrokan berdarah tersebut. (guh/diy)