Fasilitasi Hunay Agar Bisa Ekspor Sendiri Tanpa Lewat eksportir

Kali ini, Disperindag bersama Dinas Koperasi dan UMKM Jatim memfasilitasi UMKM Hunay Camilan Bawang Goreng mendapatkan sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) pengembangan UMKM agar dapat masuk pasar mancanegara.

Fasilitasi Hunay Agar Bisa Ekspor Sendiri Tanpa Lewat eksportir
Salah satu karyawan Hunay yang sedang mengepak produk bawang goreng.

Probolinggo, HB.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkot) Probolinggo melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus membuat gebrakan program dalam memajukan produk unggulan warga agar merambah pasar international.

Kali ini, Disperindag bersama Dinas Koperasi dan UMKM Jatim memfasilitasi UMKM Hunay Camilan Bawang Goreng mendapatkan sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) pengembangan UMKM agar dapat masuk pasar mancanegara.

Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, DR. Ir. Moh. Natsir M.Si CIQaR mengatakan, Kabupaten Probolinggo punya produk unggulan dari PT. Dua Putri Sholehah (Hunay) yang berada di Desa Tegalrejo, Dringu. 

Sementara sertifikat HACCP sendiri adalah sebuah metode sistem berbasis sains yang mengidentifikasi risiko berbahaya tertentu dan tindakan pengendalian untuk memastikan keamanan dari produk pangan yang diproduksi. . "HACCP itu kalau di Indonesia adalah BPOM-nya,” katanya, Senin (10/1).

" Hunay saat ini sudah kita fasilitasi dan mendapatkan HACCP. Diharapkan, Hunay dapat mengirim langsung produknya keluar negara atau eksepor langsung ke Asia maupun ke Eropa," tegas Mohammad Natsir.

Ketika sudah mendapatkan HACCP ini, target Natsir khusus terhadap Hunay yakni harus masuk ke HTBC-HTBC yang ada di Eropa maupun Asia. 

Sementara, Pemilik PT. Dua Putri Sholehah atau Hunay, Nurul Khotimah membenarkan jika pihaknya sudah mendapatkan Sertifikat HACCP yang telah difasilitasi Pemkab dan Pemprov Jatim. “Harapannya, dengan adanya HACCP ini produk kita bisa diterima oleh negara lain," jelasnya.

Saat ini produk yang dijual keluar negeri, merupakan support ekseportir bukan sendiri. Karena sudah punya HACCP. "Kita nanti bisa eksepor sendiri dengan lebel sendiri. Selama ini, produk kita sudah masuk ke Jepang, Korea dan Amerika. Tetapi, masih support ekseportir belum kita sendiri. Jadi, masih dibranding oleh oreng luar," terangnya. (ndi/diy)