Gubernur Jatim Pastikan Stok Bahan Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran Aman
Gubernur juga memastikan beras tidak akan mengalami kenaikan harga signifikan menyusul saat ini sejumlah wilayah di Jatim sudah mulai panen raya. Seperti di Bojonegoro, Lamongan dan Ngawi yang merupakan daerah lumbung.
NGAWI, HB.net - Jelang Ramadhan dan lebaran, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan stok bahan pangan di wilayahnya aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
"Sekarang ini beras kita, sembako kita, semua dalam keadaan sangat cukup," ujar Gubernur Khofifah saat melakukan kunjungan ke gudang beras dan padi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mulya Asri di Desa Karangasri, Ngawi, Senin (5/4).
Menurut dia, kondisi stok pangan yang cukup tersebut didukung oleh upaya penyerapan padi dan beras milik petani oleh Bulog. Pihaknya telah meminta Bulog untuk maksimal dalam menyerap beras petani sehingga normalisasi dan stabilisasi harga dapat terjamin.
"Kalau kita segera melakukan penyerapan beras, lalu ada normalisasi dan stabilisasi harga, maka menjelang Ramadan dan lebaran kita bisa menikmati harga yang lebih baik dari sekarang ini," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan selain stok yang aman, harga-harga sejumlah bahan pangan juga tergolong stabil. Pihaknya tidak menampik akan ada kenaikan harga saat Ramadhan dan lebaran karena tingginya permintaan. Namun, kenaikan harga tersebut dinilai masih dalam batas normal.
"Untuk harga-harga, yang lain dalam kondisi stabil. Kecuali memang cabai yang masih di atas sedikit rata-rata. Kemudian telur sedikit di bawah HET dan beras di bawah HET," katanya.
Gubernur juga memastikan beras tidak akan mengalami kenaikan harga signifikan menyusul saat ini sejumlah wilayah di Jatim sudah mulai panen raya. Seperti di Bojonegoro, Lamongan dan Ngawi yang merupakan daerah lumbung.
Sementara, dalam kunjungannya di Ngawi, Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut juga menyempatkan berdialog dengan petani setempat terkait hasil panen pada musim tanam pertama 2021.
Dalam dialog tersebut petani berharap agar harga beras dan gabah tidak anjlok, terlebih saat musim panen tiba. Seperti diketahui, sektor pertanian telah menjadi andalan di Kabupaten Ngawi hingga menjadikan daerah tersebut menjadi lumbung padi kedua di tingkat Jatim setelah Lamongan dan nomor 6 di tingkat nasional. (dev/diy)