Gus Furjaun Serahkan Hadiah Pemenang MQK

MQK diikuti 1.141 peserta dari 614 pesantren. Dengan 7 katagori, yaitu Presentasi aswaja, kitab Imriti, Kitab Safinah, Kitab Al-Fiayah, Fatqul Qorib, Kitab Muqtashor zjidan dan Fatqul Mu'in

Gus Furjaun Serahkan Hadiah Pemenang MQK
Gus Firjaun saat memberikan hadiah secara simbolis pada juara pertama.

Jember, HB.net - Wakil Bupati Jember, M. Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menutup Lomba Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Se-Kabupaten Jember. Penutupan itu juga dibagikan Hadiah kepada Pemenang Lomba Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) Antar Pondok Pesantren Se-Kabupaten Jember pada 2021. Di Aula Praja Mukti, Jumat (3/12).

Pembagian hadiah dari acara sejak (28/11) hingga (3/12) ini dikemas dalam Jember Berdoa, Jember Sehat, wes wajahe Jember Dungo Bareng. “MQK ini semata-mata guna miningkatkan nilai keagamaan,” kata Gus Firjaun saat acara di halaman Braja Mukti, Jumat (3/12) malam.

MQK diikuti 1.141 peserta dari 614 pesantren. Dengan 7 katagori, yaitu Presentasi aswaja, kitab Imriti, Kitab Safinah, Kitab Al-Fiayah, Fatqul Qorib, Kitab Muqtashor zjidan dan Fatqul Mu'in. "Ada 84 juara dari 7 katagori, baik dari juara 1, 2 dan 3 serta harapan 1 ,2 dan 3.

Menurutnya kegiatan juga untuk mewujudkan Jember kota religius, apalagi Pesantren lembaga perjuangan Pendidikan di Indonesia dan untuk mempertahankan, nilai Pendidikan yang ada di pesantren, sebab hal itu sudah mulai terancam seiring perkembangan zaman.

"Kita lihat, sekarang ini kebanyakan  orang-orang  yang mencoba untuk menerjemahkan Al-quran, hanya melalui aplikasi Google, makanya kita harus menguatkan budaya yang dimiliki pesantren melalui kegiatan seperti MQK ini," katanya.

Pada saat acara penutupan, panitia hanya mengundang peraih juara 1 dari 7 cabang lomba. Selebihnya berkesempatan mengikuti acara secara daring. Mengingat sampai saat ini Pemkab Jember masih ketat dalam mengantisipasi virus Covid-19.

Wabup Jember menyampaikan, kegiatan ini sebagai media silaturahmi beberapa pesantren dan lembaga keagaman yang dapat diikuti oleh santri-santri yang berprestasi. "Kabupaten Jember yang juga memiliki sebutan sebagai Kota Religius harus selalu diwujudkan dengan praktik-praktik kegiatan yang menjunjung tinggi nilai agama," pungkasnya. (yud/eko/diy)