Hari Dokter, Khofifah: Terima Kasih Ataa Dedikasi, Perjuangan dan Pengorbanan sebagai Garda Terdepan
Tumpeng-tumpeng tersebut dikirim Khofifah ke sejumlah rumah sakit, baik di Surabaya, Malang maupun Jember. Baik rumah sakit Pemprov, TNI maupun POLRI.
Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengirim tumpeng ke sejumlah rumah sakit dalam peringatan Hari Dokter Nasional 2021, Minggu (24/10). Tumpeng tersebut sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terimakasih dari Gubernur Khofifah kepada para dokter yang telah berjuang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.
Tumpeng-tumpeng tersebut dikirim Khofifah ke sejumlah rumah sakit, baik di Surabaya, Malang maupun Jember. Baik rumah sakit Pemprov, TNI maupun POLRI.
“Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa tanpa kerja keras dan kerja ikhlas para dokter dan tenaga kesehatan sulit rasanya Jawa Timur bisa keluar dari situasi sulit akibat Covid-19. Mereka mempertaruhkan segalanya untuk menolong para pasien penderita Covid-19,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (24/10).
“Bukan hanya melayani, mengobati, merawat, dan mendampingi pasien. Sebagian dari mereka bahkan ikut menjadi korban akibat ikut terpapar Covid-19,” tambah Khofifah.
Khofifah mengatakan, dirinya sengaja mengirim tumpeng untuk para dokter ke sejumlah rumah sakit di Jawa Timur. Tumpeng sendiri kata dia merupakan akronim dari kalimat “yen meTu kudu meMPENG” yang berarti “ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat”.
Lewat tumpeng tersebut, Khofifah berharap para dokter di Jawa Timur tetap bersemangat, tidak pernah putus asa, yakin usaha sampai, dan selalu istiqomah menolong masyarakat yang membutuhkan. Utamanya, di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Dokter dan tenaga kesehatan lainnya tidak sendiri, kami bersama TNI/Polri dan berbagai elemen masyarakat lain juga ikut berjuang. InsyaAllah, pandemi Covid-19 ini akan segera berakhir,” tuturnya.
Sementara itu, Khofifah mengungkapkan bahwa situasi pandemi Covid-19 di Jawa Timur terus melandai. Bahkan, saat ini Jatim berhasil menjadi daerah dengan kota dan kabupaten yang ditetapkan menjadi PPKM level 1 terbanyak di Jawa Bali berdasarkan Inmendagri No. 53 Tahun 2021. Tak hanya itu, kondisi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ICU RS saat terjadi penungkatan eksponensial pada Juli lalu turun sebanyak 73% dari 78% menjadi 5%, BOR Isolasi RS turun 78% dari 81% menjadi 3%.
“Capaian-capaian seperti ini tidak terlepas dari perjuangan para dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Mari kita jaga kondisi seperti ini dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan percepat vaksinasi. Pokoknya, Jangan lengah, jangan kendor,” pungkasnya. (dev/ns)