Heboh Branding Kopi Kapiten di Pasuruan, Direktur Pusaka Beri Penilaian Beda
Direktur Pusaka Lujeng Sudarto
Pasuruan, HB.net - Kabupaten Pasuruan dihebohkan oleh pemberitaan branding Kopi Kapiten. Gara-garanya, pada cangkir kopi ada gambar Bupati Irsyad Yusuf periode 2013-2023 yang wajahnya dicoret dengan sepidol. Pencoretan ini mengudang reaksi dari Banser yang berujung demo ka Pemkab Pasuruan. Demo Banser dilatarbelakangi karena Irsyad Yusuf saat ini menjabat Kasat Korwil Banser Jatim.
"Indonesia adalah negara berbentuk republik. Res-publica itu negara menjalankan urusan publik (rakyat). Bukan urusan pribadi," kata aktivis senior Direktur Pusaka Lujeng Sudarto yang menghubungi HARIAN BANGSA lewat Whatsap, Rabu (28/02/2024).
Ia menjelaskan, res-privata adalah murni urusan privat (pribadi). Jika dalam mengelola negara, seorang pejabat menggunakan personal branding (res-privata) maka akan rentan terjadi over lapping antara fungsi kenegaraan dengan interest pribadi. Hal itu menurut dia bisa didefinisikan sebagai _constitutionis corruptio_ (korupsi ketatanegaraan).
Dengan munculnya kasus penggunaan logo produk kopi bergambar mantan Bupati Irsyad Yusuf akhirnya menjadi persoalan.
"Nah, kepada siapapun bupatinya, siapapun pejabatnya untuk tidak lagi menggunakan personal branding pada domain ketatanegaraan atau pemerintahan," pinta Lujeng.
Jika hal-hal simbolik atau personal dibawa ke ruang publik pemerintahan, maka yang muncul adalah bukan public representative tetapi personal relresentative. Jika nanti katakan ganti rezim juga akan terjadi pergantian simbol.
Menurutnya ruang publik dan pemerintahan bukan arena perlombaan interest group dan personal branding. Jika hal itu tidak disadari secara saksama, diduga tidak menghormati penguasa sebelumnya.
"Akhirnya kalau terjadi evaluasi terhadap hal-hal yang berbau vested interest adalah dituduh sebagai tidak menghomari rezim yang sebelumnya," pungkas Lujeng.(afa/ns)