ITS dan TMMI Kolaborasi Tingkatkan Standarisasi Kerja Kopi Wonosalam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperluas kolaborasinya di berbagai sektor, salah satunya melalui Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) ITS yang melakukan kunjungan manajemen operasi di Koperasi Kopi Wonosalam, Jombang, Jumat (6/12).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperluas kolaborasinya di berbagai sektor, salah satunya melalui Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) ITS yang melakukan kunjungan manajemen operasi di Koperasi Kopi Wonosalam, Jombang, Jumat (6/12). Kunjungan ini merupakan bagian dari kolaborasi ITS bersama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI).
Ketua kegiatan Mokhamad Suef menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian program Toyota Production System (TPS) yang berfokus pada pengembangan non-manufaktur. Program ini merupakan lanjutan dari kerja sama program laboratorium manufaktur dengan ITS sebelumnya. “Karena ITS telah mencapai peningkatan yang signifikan pada program TPS di lini industri manufaktur,” jelas lelaki yang akrab disapa Suef itu.
Dosen DTSI ITS itu menambahkan, kesempatan itu dimanfaatkan ITS untuk memberdayakan potensi UMKM kopi di Wonosalam. Kegiatan yang diikuti oleh 20 mahasiswa DTSI ITS ini tidak hanya menyalurkan pengetahuan pada UMKM, tapi juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk terjun langsung dalam manajemen operasional pada sebuah proses produksi.
Dalam kegiatan ini, para dosen Laboratorium DTSI ITS bersama TMMI meninjau upaya peningkatan efisiensi produksi yang dilakukan ITS pada petani kopi Wonosalam. Dalam kegiatan peninjauan yang dilakukan langsung di lokasi operasional kopi Wonosalam tersebut, mahasiswa DTSI ITS juga menjelaskan keberhasilannya dalam meningkatkan produktivitas standarisasi kerja pada proses produksi kopi.
Dosen rumpun Rekayasa dan Manajemen Mutu itu mengungkapkan, ITS membenahi standarisasi kerja mulai dari penyortiran biji kopi hingga pemasaran produk. Salah satunya adalah transformasi dari proses penyortiran manual menjadi lebih efektif dengan meja sortir. “Hal itu juga dapat mengurangi risiko penyakit tulang petani kopi, karena mereka tidak perlu membungkuk saat melakukan penyortiran,” ujar Suef.
Selain peninjauan operasional, kegiatan ini juga dilengkapi dengan penanaman pohon sebagai simbol kerja sama ITS, TMMI dan UMKM Kopi Wonosalam. Pada kesempatan ini, Wakil Presiden Direktur PT TMMI Bob Azam menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat dilanjutkan sebagai hilirisasi agrobisnis sehingga dapat lebih banyak membantu UMKM ke depannya. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan dalam membangun kemandirian UMKM,” tutur Bob.(rd)