Jalan Tol di Tuban Ditargetkan Terealisasi pada Tahun 2023
"Target kami paling cepat 2023 sudah dimulai proyeknya. Tetapi dengan catatan setiap tahapan telah dilalui prosedurnya oleh kementerian," kata Ridwan.
Tuban, HB.net - Realisasi jalan tol di Kabupaten Tuban sepertinya bakal terwujud. Bahkan, proyek pembangunan japan tol sepanjang 53 kilometer itu bakal dikerjakan paling cepat pada 2023 mendatang.
"Target kami paling cepat 2023 sudah dimulai proyeknya. Tetapi dengan catatan setiap tahapan telah dilalui prosedurnya oleh kementerian," kata Ridwan Hoesin sebagai Ahli Lingkungan FBC dari Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setelah konsultasi publik dengan warga Tuban mengenai jalan tol di Gedung KSPKP, Rabu (16/2).
Menurutnya, ruas jalan tol Demak-Tuban yang melintasi wilayah Kabupaten Tuban memiliki panjang kurang lebih 53,8 kilometer. Kemudian, miliki lebar 80 meter, STA 118+100 km sampai dengan 171+934, luas tapak proyek kurang lebih 430,8 hektar.
"Total jumlah wilayah yang dilalui ada 6 kecamatan dan berada di 42 desa, termasuk ruas jalan tol dari Ngawi-Bojonegoro-Babad," terang Ridwan sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, Kabupaten Tuban bakal dilalui dua proyek jalan tol. Pertama jalan tol Demak-Tuban yang akan terkoneksi langsung dengan jalan tol Semarang-Demak. Jalur ini dalam progres konstruksi dengan jalan tol eksisting Surabaya-Gresik. Kemudian, proyek kedua jalan tol ruas Ngawi, Bojonegoro, Babad yang menghubungkan ruas jalan tol Solo, Ngawi, Kertosono.
"Dua proyek pembangunan ruas tol ini semuanya melalui Tuban. Untuk pintu masuk keluar rencananya ada di Kecamatan Kerek dan Kecamatan Semanding," tuturnya.
Ridwan berharap, keberadaan proyek jalan tol ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Termasuk, mempersiapkan tenaga lokal agar ikut bekerja. Sekaligus membuka peluang usaha bagi toko material agar ikut menyuplai kebutuhan proyek.
"Namun tentunya sesuai mekanisme-mekanisme yang ada," imbuhnya.
Sementara itu, Pemkab Tuban melalui Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup, Bambang Irawan meminta, keberadaan jalan tol bisa meningkatkan perkonomian masyarakat sekitar. Tentunya, diharuskan bisa memberikan multi efek yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi. Termasuk penentuan pintu masuk dan keluar tol sebaiknya tidak jauh dari pusat kota.
"Dan kami meminta agar rest area tol juga ditempatkan di wilayah Tuban dan dimanfaatkan oleh masyarakay Tuban," pinta Bambang. (wan/ns)
Berikut daftar kecamatan dan desa yang dilalui jalan tol Demak- Tuban serta Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Babad:
1. Kecamatan Bancar meliputi: Desa Jatisari, Karangrejo, Kayen, Latsari, Ngujuran, Siding, Sukoharjo, Tenggerkulon, Tlogoagung.
2. Kecamatan Kerek: Desa Gaji, Gemulung, Jarorejo, Kasiman, Kedungrejo, Margomulyo, Padasan, Temayang, Wolutengah.
3. Kecamatan Merakurak: Desa Kapu, Pongpongan, Tahulu, Tegalrejo, Temandang, Tuwiri Kulon dan Tuwiri Wetan
4. Kecamatan Semanding: Bektiharjo, Boto, Genaharjo, Penambangan, Prunggahan Kulon, Sambongrejo
5. Kecamatan Tambakboyo: Desa Belikanget, Cokrowati, Mander dan Plajan.
6. Kecamatan Plumpang: Desa Bandungrejo, Jatimulyo, Magersari, Plandirejo, Plumpang dan Sambungrejo.