Jelang Ramadhan, Harga Cabai dan Bawang Merangkak Naik

Salah satu pedagang di pasar tradisional baru kota Lumajang, Andri Faradiyawati (42) mengaku dibuat pusing dengan mulai naiknya harga komoditi seperti cabai dan bawang merah, serta bahan pokok lainnya.

Jelang Ramadhan, Harga Cabai dan Bawang Merangkak Naik
Pedangan cabai di pasar baru kota Lumajang.

Lumajang, HB.net - Harga sembako di Lumajang dikabarkan merangkak naik. Hal ini dikeluhkan oleh sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar baru kota Lumajang. Apalagi menjelang bulan suci Ramadhan.

Salah satu pedagang di pasar tradisional baru kota Lumajang, Andri Faradiyawati (42) mengaku dibuat pusing dengan mulai naiknya harga komoditi seperti cabai dan bawang merah, serta bahan pokok lainnya.

“Belum tuntas dengan kenaikan harga minyak goreng yang langka, sekarang malah ditambah lagi harga cabe dan bawang ikutan naik,” keluh Andri, Senin (7/3/22).

Dalam sepekan terakhir harga cabai dan bawang setiap hari mengalami kenaikan. Cabai rawit Rp 50.000 naik menjadi Rp 60.000 perkilogram, cabai rawit hijau Rp 25.000 naik Rp 35.000 perkilogram, sedangkan cabai merah Rp 40.000 menjadi Rp 46.000 perkilogramnya.

Kenaikan serupa juga terjadi pada harga bawang merah dari Rp 24.000 menjadi Rp 35.000 perkilogram, sedangkan bawang putih masih stabil dengan harga Rp 23.000 perkilogram.

Kenaikan harga ini diduga kuat akibat berkurangnya pasokan dari pedagang besar dari luar kota. Penyebabnya, saat ini cuaca buruk sedang terjadi sehingga banyak petani gagal panen. “Cabai dan bawang merah ini di pasok dari luar kota, namun sudah berkurang dibandingkan biasanya,” katanya.

Disamping itu, sejak 3 bulan terakhir pasokan cabai dari petani lokal di lereng Semeru juga tidak ada akibat bencana yang terjadi. "Sebelum erupsi kemarin, pasokan cabe cukup lancar dari wilayah Pronojiwo, Sumbermujur dan Penanggal,” kata Andri.

Akibat naiknya harga komoditi tersebut, para pedagang mengaku omzet penjualannya menurun akibat sepi pembeli. Apalagi Pandemi saat ini, banyak penjual mulai gulung tikar karena tidak mempunyai modal jualan.

Selain itu, Para pembeli tak kalah jengkelnya dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok akhir-akhir ini. ”Harga minyak goreng saja belum tuntas dan masih langka, malah sekarang cabai dan bawang ikutan naik, sebentar lagi apalagi yang naik,” kata Pembeli, Susi. (ron/diy)