Kentang Busuk Ditemukan di Program BPNT di Jombang

Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) mulai disalurkan di Kabupaten Jombang. Penyaluran dilaksanakan ke keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Tembelang, Rabu (27/1).

Kentang Busuk Ditemukan di Program BPNT di Jombang
Kentang busuk dalam bungkusan paket program BPNT di agen e-warung Desa Sentul.

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) mulai disalurkan di Kabupaten Jombang. Penyaluran dilaksanakan ke keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Tembelang, Rabu (27/1).

Sedikitnya ada 11 agen e-warung yang menyalurkan bantuan tersebut pada hari ini. Mirisnya, dalam penyaluran tersebut ditemukan adanya paket bantuan yang tak layak dikonsumsi.

Seperti yang ditemukan di agen e-warung yang berada di Desa Sentul, Kecamatan Tembelang. Salah satu komoditi bantuan, jenis kentang yang akan diberikan pada KPM, dalam kondisi busuk.

“Ada yang busuk, biasanya kentang. Itu tidak banyak, cuma satu buah dalam satu bungkusnya,” tutur JK (56), KPM asal Desa Sentul.

Dijelaskan JK jika ia selama ini sudah 6 kali menerima bantuan paket BPNT. Berupa telor, beras, ayam, kacang hijau dan kentang. Namun, dari beberapa komoditi bantuan tersebut hanya jenis komoditi kentang yang sering busuk. Meski sudah beberapa kali menerima kentang busuk, ia mengaku tidak mengeluh.

“Ini dapat telor, ayam, kacang hijau, beras, terus kentang. Biasanya yang busuk kentang, itu cuma satu. Ya cuma kentangnya saja busuk satu,” jelasnya.

Terpisah, pemilik agen e-warung, NR (50), menegaskan jika ada komoditi yang rusak, biar pun satu buah, pihaknya akan melakukan penggantian. Sehingga KPM tidak akan mendapatkan komoditi yang tidak layak. Namun ia mengaku jika hanya kali ini dirinya mendapati komoditi kentang banyak yang rusak.

Dengan adanya temuan komoditi yang rusak, NR mengaku akan mengganti barang tersebut terlebih dahulu. Baru setelah dilaporkan ia akan mendapat ganti dari suplayer.

“Kalau ada barang yang rusak, walaupun satu buah akan diganti. Kalau ada kelebihan atau kekurangan akan laporan. Tapi hari ini kentangnya ada banyak yang busuk. Saya yang ganti dulu baru diganti atasan, setelah dilaporkan,” tegasnya.

Penerima bantuan di agen E-warung milik NR juga berkurang. Sebelumnya  terdapat 201 KPM yang menerima bantuan. Namun pada bulan Januari ini jumlahnya makin sedikit. “Kemarin 201 sekarang ada pengurangan tinggal 184 kalau nggak salah,” pungkasnya.

Terpisah, pendamping TKSK Kecamatan Tembelang, Heri mengatakan, jika dari 6 agen e-warung yang ada di wilayah Kecamatan Tembelang, memang terdapat komoditi kentang yang rusak. Namun, ia mengaku jika jumlahnya tidak banyak. Heri juga sudah mengintruksikan pada agen e-warung agar dikembalikan ke suplayer. Sehingga tidak ada KPM yang menerima kentang busuk.

“Hanya sebagian kecil, dari 6 agen ini hanya ada 2 bungkus. Itu pun hanya satu dua buah kentang yang busuk. Para agen juga sudah saya instruksikan untuk diretur. Kentang dalam bungkusan yang busuk itu jangan diberikan ke KPM, kemudian kordinasikan pada suplayer untuk mengganti,” ucapnya.

Disinggung terkait adanya komiditi kentang busuk ini apakah sering ia temukan di agen e-warung,  Heri menyebut jika komoditi kentang busuk ini memang sering sekali ia temukan ketika pendistribusian BPNT berlangsung.

“Sering sih. Artinya beberapa bagian kecil itu memang ada. Seperti kentang rusak itu ada. Tapi kita juga memaklumi jika ini memang proses pendistribusian, pengiriman. Tetapi kita sudah menginstruksikan ke agen jika ada kerusakan barang jangan diberikan ke KPM, tapi dikembalikan ke suplayer,” tegasnya.

Masih menurut Hari, jika memang ada komoditi rusak yang terlanjur diterima KPM, dirinya meminta agar KPM menukar di agen dengan komoditi yang baik dan layak untuk dikonsumsi. “Walaupun itu sudah diterima KPM, kalau barangnya rusak itu untuk dikembalikan ke agen,” pungkasnya.(aan/rd)