Khofifah Puji Kajian Ramadhan Muhammadiyah Jatim Strategis dan Multifungsi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, kajian Ramadan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur, memiliki peran strategis dalam mengkonsolidasikan gerakan persyarikatan, pemikiran, serta program-program ke depan.

Khofifah Puji Kajian Ramadhan Muhammadiyah Jatim Strategis dan Multifungsi
Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri kajian Ramadan 1446 Hijriah yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Lamongan, HARIANBANGSA.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, kajian Ramadan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur, memiliki peran strategis dalam mengkonsolidasikan gerakan persyarikatan, pemikiran, serta program-program ke depan.

"Saya sudah lebih dari 10 kali mendapat kesempatan diundang dalam kajian Ramadan PW Muhammadiyah Jawa Timur. Dulu bahkan bisa berlangsung hingga dua hari. Ini bukan sekadar kajian tetapi pertemuan strategis yang multifungsi," ujarnya usai acara kajian Ramadan 1446 Hijriah di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLa), Sabtu (7/3).

Menurut Khofifah, kajian Ramadan tersebut memberikan berbagai penguatan baik secara intelektual, institusional, maupun individual. "Narasumbernya luar biasa, mampu memberikan penguatan secara menyeluruh. Ini adalah tradisi yang sangat prestisius dari PW Muhammadiyah Jatim," katanya.

Khofifah juga menekankan pentingnya forum semacam ini dalam membangun kebersamaan dan memperkuat peran Muhammadiyah dalam kehidupan masyarakat. "Saya merasa forum ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga momentum penting untuk menyatukan langkah ke depan," tuturnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada PW Muhammadiyah Jawa Timur atas kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam kajian Ramadan tersebut.

Sebagaimana diketahui, kajian PWM Jatim tersebut menghadirkan sejumlah tokoh Muhammadiyah dan akademisi untuk membahas konsep Baldah Thayyibah dalam perspektif Islam serta relevansinya dengan kondisi bangsa saat ini.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang diwakilkan oleh Ketua PP Syafiq Mughni dalam keynote speech-nya menekankan bahwa Baldah Thayyibah bukan hanya sekadar konsep teologis, tetapi juga cita-cita bersama dalam membangun masyarakat yang berkeadaban.

"Muhammadiyah berkomitmen untuk mewujudkan Baldah Thayyibah, sebuah negeri yang baik dan mendapat ampunan Allah. Ini bukan sekadar retorika, tetapi harus diwujudkan dalam amal nyata melalui pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial," ujar Syafiq Mughni.

Dalam Panel I, Ketua PP Muhammadiyah M. Saad Ibrahim dan Penasihat PWM Jawa Timur Achmad Jainuri mengulas konsep Baldah Thayyibah dalam Aquran dan sunnah serta realitas umat Islam dalam sejarah. Diskusi ini dimoderatori oleh Syamsudin.

Sedangkan pada Panel II membahas kondisi terkini dunia Islam dan refleksi Baldah Thayyibah terhadap negeri ini. Hadir sebagai pembicara Hajriyanto Y Thohari dan Din Syamsuddin dengan moderator M. Sasmito Djati.

Kemudian, kajian dilanjutkan dengan hikmah Ramadan yang disampaikan Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Lamongan Shodikhin bersama Rektor UMLa  A. Aziz Alimul Hidayat dan Ketua PWM Jawa Timur Sukadiono, serta Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa.

Ketua PWM Jatim Sukadiono menuturkan, semoga kajian Ramadan yang diselenggarakan dapat memberikan pemahaman mendalam bagi masyarakat mengenai konsep Baldah Thayyibah peran serta Muhammadiyah dalam mewujudkannya di Indonesia. "Semoga negeri ini semakin maju. Menjadi negeri yang subur, makmur dan sejahtera penduduknya," tuturnya.(ant/rd)