MilkLife Soccer Challenge-Surabaya 2025 Lahirkan Pesepakbola Putri Andal

Partai final MilkLife Soccer Challenge-Surabaya 2025 yang tersaji di Stadion Bogowonto, Minggu (23/2) berlangsung sengit.

MilkLife Soccer Challenge-Surabaya 2025 Lahirkan Pesepakbola Putri Andal
Juara dan runner-up MilkLife Soccer Challenge-Surabaya 2025 mengabadikan momen bersama usai pertandingan final yang digelar di Stadion Bogowonto.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Partai final MilkLife Soccer Challenge-Surabaya 2025 yang tersaji di Stadion Bogowonto, Minggu (23/2) berlangsung sengit. Tim KU 12 SDN Kalirungkut I/264 berhasil membuktikan diri menjadi juara setelah mengalahkan SD Al Islah melalui drama adu penalti yang menegangkan. Sedangkan di kategori KU 10, SD Pacarkeling V/186 mempertahankan gelar kampiun usai mengalahkan tim SDN Kalirungkut I/264.

Pertandingan pamungkas KU 12 antara tim SDN Kalirungkut I/264 dan SD Al Islah berjalan cukup alot. Pada babak pertama, kedua tim bermain dengan skema menyerang bertahan untuk menciptakan peluang poin. Sayang, upaya keduanya belum mampu mengubah skor kacamata yang tetap bertahan hingga turun minum. Wasit Bachrul Ulum meniup peluit panjang yang memaksa keadaan memasuki babak adu penalti.

Tiga poin penuh berhasil dikumpulkan oleh tim SDN Kalirungkut I/264 dari tendangan presisi para algojo yakni Jenifer, Zhiya Putri Diarmanto, dan Bellamy Nabilla Ariellaputri.  “Tadi pertandingan sedikit deg-degan, tapi aku dan teman-teman menenangkan diri untuk fokus bertanding karena pasti ada jalan keluar. Aku mikirnya fokus sama permainan, karena kalah menang itu belakangan. Menurutku sepak bola itu seru dan bermanfaat jadi jalan kesuksesan,” ucap Jenifer yang juga mendapat gelar Best Player KU12.

Di sektor KU 10, SDN Pacarkeling V/186 mampu menunjukkan performa impresif sehingga mempertahankan gelar juara dengan skor akhir 6-2 atas tim SDN Kalirungkut I/264. Dua goal getter SDN Pacarkeling V/163, yakni Locita Waranggani Olah Nismara dan Yania Mayang Sari mampu menciptakan hattrick-nya masing-masing.

“Pertandingannya seru dan happy banget, pokoknya kami satu tim semangat. Aku bilang ke teman-teman passing dan dribbling itu lebih penting saat pertandingan tadi. Terima kasih teman-teman sudah berjuang dan kita menang lagi,” kata Locita yang juga bergelar Top Scorer KU10 dengan mengemas 38 gol.

Program Director MilkLife Soccer Challenge Teddy Tjahjono mengatakan, animo tinggi dari para peserta yang juga selaras dengan kualitas, menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri Tanah Air. Pada penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge Surabaya tahun lalu, seri 1 diikuti oleh 631 peserta, sedangkan di seri kedua sebanyak 1.476 siswi ikut berpartisipasi.

“Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai karena ini juga proses yang panjang. MilkLife Soccer Challenge menjadi turnamen yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para talenta-talenta muda yang kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan kita. Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di sekolah sepak bola (SSB) untuk mempersiapkan diri bertanding pada MilkLife Soccer Challenge Seri 1 dan 2 2025 mendatang,” Teddy berucap, Minggu (23/2).

Sementara itu, Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann menyebut potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU 10 tahun. Hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.

“Saya melihat di turnamen kali ini justru KU 10 sudah memiliki teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Selain itu juga, peserta yang sudah mengikuti turnamen di tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan. Sementara yang baru ikut serta memang belum begitu banyak yang menonjol. Kami harap di seri 1 dan seri 2 mendatang, kualitas mereka sudah semakin merata,” tegas Timo.(rd)