Khofifah Sapa Muslimat NU Se-Daratan Timor

Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh warga bangsa Indonesia untuk selalu bersatu dalam jalinan persaudaraan yang erat.

Khofifah Sapa Muslimat NU Se-Daratan Timor
Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa disambut para undangan.

Timor Tengah Utara, HARIANBANGSA.net - Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh warga bangsa Indonesia untuk selalu bersatu dalam jalinan persaudaraan yang erat. Saling menyatukan pikiran, program serta gerakan, mencapai satu tujuan menjadi negara yang lebih maju makmur sejahtera.

Hal itu disampaikan Khofifah saat hadir dalam halalbihalal dan harlah ke-78 Muslimat NU se-Daratan Timor, yang dilangsungkan di Halaman Masjid Al Muhajirin, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (11/5) malam.

“NU ini umurnya 101 tahun, Muslimat NU usianya 78 tahun. Kami menjadi bagian yang punya tugas menjaga bangsa dan negara . Bagaimana kita menjaga Indonesia tetap membangun persatuan dan persaudaraan dengan kesolidan yang tinggi,” kata Khofifah.

Menurutnya, persatuan warga bangsa Indonesia yang memiliki 714 suku adalah nikmat Allah yang besar yang harus dijaga dan dirawat bersama. Hal ini tidak berlebihan, karena berkaca dari sejumlah negara lain di dunia, banyak negara yang jumlah sukunya jauh lebih sedikit namun justru terpecah belah.

Misalnya Afghanistan, yang memiliki tujuh suku. Namun ketika terjadi konflik, tidak terselesaikan dan justru menajam dan berkepanjangan hingga akhirnya menimbulkan perpecahan bangsa. Yang akhirnya mengakibatkan pemerintahan jatuh ke tangan Taliban.

Begitu juga dengan Srilanka. Negara ini hanya terdiri dari dua suku, yaitu Sinhala dan Tamil. Namun susah keduanya untuk akur dan meletus perang saudara. Begitu juga dengan Palestina yang memiliki dua partai, yaitu Hamas dan Fatah, yang tidak mudah untuk bersatu.

Namun Indonesia yang terdiri dari 714 suku bangsa dan tetap bersatu dalam persaudaraan hingga usianya yang ke-78 saat ini. Ditegaskan Khofifah hal ini adalah kondisi yang harus disyukuri dan dijaga dengan seluruh jiwa raga.

Ketika sudah muncul mutual understanding, maka akan muncul mutual respect atau saling menghormati satu dengan yang lain. Ketika berbeda pemikiran dan berbeda pandangan maka tidak akan terpecah melainkan muncul saling menghormati. Dan ketika sudah ada mutual respect satu dengan yang lain, maka yang terbangun berikutnya ditegaskan Khofifah adalah mutual trust.

“Kta patut bersyukur bahwa di antara 714 suku bangsa kita, yang dicari selalu adalah persamaannya bukan perbedaannya. Ini menghasilkan persambungan dan ukhuwah antara satu dengan yang lain,” tegasnya. “Persambungan pemikiran, persambungan program, persambungan gerakan,” imbuhnya.

Untuk itu, pada Muslimat se daratan Timor, Khofifah memberikan pesan agar jamaah yang identik dengan warna hijaunya ini untuk tak segan berkolaborasi dengan elemen lain untuk mencapai tujuan yang sama.

Dalam kegiatan ini turut hadir Bupati TTU Juandi David beserta istri Elvira Ogom, Wakil Bupati TTU Eusabius Binsasi dan istrinya, Susana Binsasi, Ketua DPRD TTU Hendri Kusbana, Ketua Pengadilan Agama Syahirul Alim, Kasdim 1618 TTU Mayor Inf Hardani, Wakapolres TTU Kompol Matheus Anus, juga Plh Ketua PWNU NTT KH. Ghulam Mansyur Ibrahim dan lain-lain.(dev/rd)