Bupati Ponorogo Optimis Reog Bakal Diakui Unesco
"Sudah jelas tim penilai ini independen yang kapabel dan ahli di bidangnya, lalu juga fasilitator UNESCO," kata Giri.
Surabaya, HB.net - Bupati Ponorogo Giri Sancoko optimis, reog segera menjadi warisan budaya tak benda dan diakui Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).
" Saya optimis, dan ini hampir menemui titik terang, terlebih selama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengacu hasil tim penilai," kata Bupati Ponorogo kepada wartawan di sela menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (19/4/22).
"Sudah jelas tim penilai ini independen yang kapabel dan ahli di bidangnya, lalu juga fasilitator UNESCO," kata Giri.
Sebagai upaya tindak lanjut, ia mengaku mendapat undangan dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada Rabu (20/4) di Jakarta.
"Tapi saya sudah izin tidak bisa hadir karena di waktu bersamaan ada rapat bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ponorogo," ucap dia.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah menyerahkan, usulan berkas nominasi Reog Ponorogo, sebagai warisan budaya tak benda yang terdapat di UNESCO. Berkas tersebut sudah diserahkan kepada direktorat perlindungan kebudayaan direktorat jendral kebudayaan kementrian pendidikan fsn teknologi, Senin (14/4/22) lalu.
"Ya sudah komplit dong, kami punya segudang bukti, segudang literatur yang kamu jafikan acuan untuk mengajukan ke UNESCO," kata Giri.
Bentuk perjuangan Reog masuk ke UNESCO ini, menurut Giri, sebagai bentuk menjunjung tinggi warusan budaya leluhur. Sekaligus menarik wisatawan datang ke Ponorogo. Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan tradisional rakyat Ponorogo yang di dalamnya terdapat unsur-unsur penari warok, jatil, bujangganong, kelana sewandana, dan barongan.
Tarian tersebut diiringi dengan seperangkat instrumen pengiring reog khas ponoragan yang terdiri atas kendang, kempul (gong), kethuk-kenong, slompret, tipung, dan angklung. (dev/ns)