Komisi I DPRD Banyuwangi Pastikan 9 Prioritas Pemda

Ketua Komisi I, Irianto menyampaikan, pembahasan KUA-PPAS APBD 2024 bersama SKPD mitra kerja bagian menjadi 2 sesi.

Komisi I DPRD Banyuwangi Pastikan 9 Prioritas Pemda
Kegiatan saat reker SKPD pembahasan KUA-PPAS.

Banyuwangi, HB.net - Komisi I DPRD mulai menggelar rapat kerja bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mitra kerja dalam rangka pembahasan kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2024, Selasa (10/10/2023)

Ketua Komisi I, Irianto menyampaikan, pembahasan KUA-PPAS APBD 2024 bersama SKPD mitra kerja bagian menjadi 2 sesi. Sesi pertama yang diundanghadirkn adalah Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pengelola Aset dan Kekayaan Daerah (BPKAD) dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banyuwagi.

Kemudian pada sesi kedua kita akan rapat kerja bersama Dinas Kesehatan, Satpol PP serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB Banyuwangi.

“Dalam rapat kerja, Kami ingin meminta penjelasan SKPD mitra kerja terkait degan 9 item yang menjadi skala prioritas dalam KUA-PPAS APBD 2024. Dalam kesempatan tersebut kami menanyakan sektor-sektor yang menjadi skala prioritas. Salah satunya karena Banyuwangi merupakan peyangga pangan nasional yang intinya ada di dunia pertanian, pariwisata dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang prioritas,” ucap Irianto.

Selain itu, masalah pembangunan infrastruktur karena wilayah Banyuwangi yang cukup luas sehingga banyak yang harus ditangani dan dibenahi. Yang paling utama adalah terkait permasalahan pendidikan dan kesehatan yang menjadi program wajib bagi pemerintah daerah dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) agar berkualitas dan berkualitas serta mampu bersaing dalam masyarakat global.

Sebelumnya dalam nota pengantar KUA-PPAS APBD Tahun 2024, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan, pemerintah berharap perekonomian daerah akan bergerak lebih baik dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Upaya pemulihan ekonomi dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel. Untuk 9 prioritas pembangunan daerah meliputi percepatan pemerataan infrastruktur dengan ekologi memperhatikan lingkungan, penguatan sektor pertanian, perikanan, umkm dan pariwisata, pemulihan ekonomi akibat covid-19 dan pembukaan lapangan kerja.

“Perlindungan perempuan, anak, difabel dan kelompok marginal. Kelima, percepatan pengurangan kemiskinan. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan yang berorientasi pada preventif. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan untuk sdm unggul. Menjaga stabilitas sosial, keagamaan dan kerukunan warga dan reformasi Pemantapan transformasi digital dan birokrasi,” pungkas Irianto. (guh/diy)