Komitmen Ajak Tekan Stunting TP PKK Berikan Pola Pengasuhan Balita
Program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) merupakan program BKKBN untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan generasi emas pada tahun 2045 mendatang.
Probolinggo, HB.net - Tim Penggerak PKK atau TP PKK Kota Probolinggo terus berkomitmen menurunkan angka stunting di Kota Probolinggo. TP PKK mengajak semua stakeholder terkait melakukan peranan seperti pendampingan untuk keluarga beresiko stunting, sarana dan prasarana untuk 218 posyandu, pemberian PMT dan Yaman Aku Hatinya PKK.
Ungkapan itu ditegaskan Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi, saat menghadiri giat Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Penurunan Stunting pada Masyarakat, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) merupakan program BKKBN untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan generasi emas pada tahun 2045 mendatang.
Untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, perlu menyinergikan program-program lintas sektor, salah satunya dengan program-program dari PKK. Diantaranya dengan adanya pengasuhan 1000 Hari Pertama Kelahiran, terhitung sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
"Dengan harapan, semua orang tua turut serta memperhatikan pola asuh anaknya, terus rajin-rajin datang ke posyandu, supaya angka stunting di Kota Probolinggo berkurang,” katanya.
Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Timur Nyigit Wudi Amini mengatakan, stunting menjadi perhatian dunia karena memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang yang sangat merugikan mulai dari balita itu sendiri hingga negara.
"Stunting terjadi karena kondisi ibu yang kekurangan gizi sejak masa kehamilannya serta infeksi berulang pada balita yang menjadikan balita menjadi lebih rentan terhadap penyakit sehingga menyebabkan tumbuh-kembangnya tidak optimal," katanya.
Nyigit mengatakan acara hari ini merupakan salah satu strategi percepatan penurunan dan pencapaian target prioritas nasional pengasuhan balita serta pemantauan tumbuh kembang dimana 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan balita. Mengingat penanggulangan stunting yang paling efektif yaitu dilakukan pada 1000 HPK.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, P2KB) NH. Hidayati menerangkan, balita stunting akan mengalami Tingkat kecerdasan yang tidak maksimal, menjadikan anak lebih rapuh terhadap penyakit dan malproduktif di masa depan.
Untuk itu, perwakilan BKKBN Jatim bekerjasama dengan TP PKK Kota Probolinggo serta Dinkes P2KB melaksanakan kegiatan ini, untuk menanamkan pentingnya pengasuhan pada 1000 HPK. (ndi/diy)