Kondisi Suyanto Mengenaskan, Tidur Berbulan-bulan di Pos Kamling

Kondisi Suyanto Mengenaskan, Tidur Berbulan-bulan di Pos Kamling
Rombongan Dinas Sosial dan Suyanto yang sedang duduk di pos kamling.

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Malang benar nasib Suyanto (61) warga Dusun-Desa-Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ini. Di usianya yang paro baya ini terlantar. Dia berbulan- bulan tidur di pos kamling RT 02 RW 02. Dia gagal dievakuasi pihak Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto karena kakinya sulit digerakkan, Selasa (12/5).

Suyanto yang merupakan warga asli Trowulan ini sebelumnya diketahui sebagai sopir angkutan barang. Dia biasa mangkal di perempatan Trowulan. Kehidupannya  dalam rumah tangga diketahui biasa-biasa saja dan harmonis bersama keluarganya.

Entah apa yang terjadi, dia harus menerima gugatan cerai dari istrinya pada 2019 lalu. Setelah putusan PA, Suyanto angkat kaki dari rumahnya dengan meninggalkan anak perempuan satu-satunya, hasil perkawinan dengan istri kedua.  Kabar yang berkembang ditengah masyarakat, kepergian Suyanto dari rumahnya itu mendapat uang saku Rp 5juta  dari keluarganya.

Selanjutnya, Suyanto kos di rumah tetangganya yang tak jauh dari tempat tinggalnya dulu. Namun tak lama kemudian Suyanto harus meninggalkan rumah kos tersebut lantaran habis masanya. Kemudian diketahui dia mulai tidur di sembarang tempat. Dan akhir-akhir ini ia menetap di pos kamling di desanya dengan kondisi kurang sehat.

Bagian kakinya sakit sehingga siang malam Suyanto pasrah berbaring di atas lantai tanpa alas. Warga sekitar sudah banyak yang mengulurkan tangan untuk kebutuhan dia.

Namun, ditakutkan terjadi sesuatu yang tak diinginkan, akhirnya pihak pemerintah desa bersama RT setempat melaporkan ke  Dinsos. Tujuannya agar kelangsungan hidup sebagai manusia lebih layak dan baik.Namun sayang, kedatangan rombongan Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto belum bisa memboyong Suyanto ke panti karena tidak bisa jalan.

Menurut Kepala Dusun (Kadus) Desa Trowulan Samsu saat dikonfirmasi HARIAN BANGSA,  dia mengatakan karena Suyanto manja.

“Dia pura- pura tidak bisa jalan beralasan kakinya sakit. Padahal dia sehat. Namun, dua hari lagi tetap saya antar ke panti dengan menggunakan mobil desa supaya kehidupannya lebih baik,” katanya. (gus/rd)