Laba Bersih Astra 2020 Tergerus Pandemi

Pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya.

Laba Bersih Astra 2020 Tergerus Pandemi
Astra terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir.

Jakarta, HARIAN BANGSA.net - Pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya. Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir.

“Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja grup pada tahun 2021,” ungkap Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro, dalam keterangannya kepada media, Jumat (26/2).

Pada masa yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian ini, dia ingin berterima kasih kepada segenap karyawan atas kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme mereka.

Pendapatan bersih konsolidasian grup pada tahun 2020 sebesar Rp 175 triliun. Jumlah ini  menurun 26 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Laba bersih, setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata, mencapai Rp 16,2 triliun. Menurun 26 persen dibandingkan tahun 2019.  Tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan tersebut, laba bersih grup menurun 53 persen menjadi Rp10,3 triliun.

“Terutama karena dampak pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanggulangannya yang menyebabkan penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan grup,” ungkap Djony Bunarto Tjondro.

Sedangkan dividen final sebesar Rp 87 per saham (2019: Rp 157 per saham) akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan April 2021. Usulan dividen final tersebut dan dividen interim Rp 27 per saham (2019: Rp57 per saham) yang telah dibagikan pada bulan Oktober 2020, akan menjadikan total dividen pada tahun 2020 sebesar Rp114 per saham (2019: Rp214 per saham).

“Untuk laba bersih divisi otomotif grup menurun 68 persen menjadi Rp2,7 triliun. Hal tersebut mencerminkan penurunan volume penjualan secara signifikan,” kata Djony Bunarto Tjondro.

Setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua, divisi otomotif Grup kembali mencatatkan keuntungan pada semester kedua tahun 2020, setelah adanya pelonggaran penerapan langkah-langkah penanggulangan pandemi.

Penjualan mobil Astra pada periode tersebut menurun 50 persen menjadi 270.000 unit, yang mencerminkan pangsa pasar yang sedikit menurun. Sedangkan penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 41 persen menjadi 2.892.000 unit.(rd)