Menko PMK dan Menkes Tinjau Pelaksanaan CKG di Surabaya
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno melakukan tinjauan secara langsung pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun di Puskesmas Jagir Surabaya, Senin (10/2).
![Menko PMK dan Menkes Tinjau Pelaksanaan CKG di Surabaya](https://harianbangsa.net/uploads/images/image_750x_67a9da17dcbeb.jpg)
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno melakukan tinjauan secara langsung pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun di Puskesmas Jagir Surabaya, Senin (10/2). Pratikno didampini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Sedangkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan hari pertama Cek Kesehatan Gratis (CKG) Bagi yang Ulang Tahun, di Puskesmas Manukan Kulon Kota Surabaya, Senin (10/2).
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK Pratikno langsung berbincang dengan para warga yang sudah datang di puskesmas. Ia pun menyampaikan bahwa upaya pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. “Upaya preventif jauh lebih baik, jadi sebelum sakit kita sudah bisa memeriksa kesehatan,” katanya.
Menko Pratikno mengatakan, CKG menjadi komitmen serta realisasi janji kampanye Presiden Prabowo yang diucapkan pada 8 November 2023, bahwa Pelayanan Kesehatan harus diberikan tanpa bayar alias gratis. CKG adalah Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) kedua setelah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan meningkatkan status gizi serta kesehatan masyarakat.
Ia menyampaikan, CKG ditujukan untuk mengubah paradigma kesehatan kuratif ke preventif. Sehingga mengubah kebiasaan dari ‘Sakit Dahulu Baru Berobat’ dan ‘Sehat itu Mahal’ menjadi ‘Cek Kesehatan Dulu Sebelum Jatuh Sakit’ serta ‘Mencegah Lebih Murah daripada Mengobati’. Program ini ditargetkan bisa dirasakan lebih dari 281 juta warga negara.
Mengenai pelaksanaan CKG di Kota Surabaya, Menko PMK Pratikno mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) yang melakukan integrasi layanan kesehatan hingga tingkat Rukun Warga (RW).
"Sekali lagi kami harapkan partisipasi dari semua pihak, terima kasih kepada Kementrian Kesehatan hingga Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya Kota Surabaya yang menugaskan petugas kesehatan hingga level RW," tambahnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa program CKG sejalan dengan program yang sudah dijalankan Pemkot Surabaya, yakni program Universal Health Coverage (UHC) yang memberikan akses pelayanan kesehatan gratis bagi warga ber-KTP Surabaya dan program Satu RW Satu Nakes.
"Jadi sebenarnya kami sudah melakukan hal yang sama (pemeriksaan kesehatan gratis) dengan mengunakan KTP ataupun satu RW satu Nakes. Alhamdulilah program tersebut ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat atas arahan Presiden dan Wakil Presiden," kata Eri.
Di sisi lain, Pjs Kepala Kantor UNICEF untuk Pulau Jawa Armunanto menuturkan, pihaknya mendukung penuh kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan serentak oleh pemerintah, termasuk di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang dilakukan oleh Tim Kesehatan dari puskesmas.
Sementara itu, Menkes Budi mengatakan, setibanya di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya, berdasarkan data Aplikasi Satu Sehat Mobile tercatat sebanyak 17 ribu masyarakat di Indonesia telah melakukan pemeriksaan CKG.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas antusiasmenya. Pesan saya, rata-rata usia (harapan hidup) di Indonesia adalah 74 tahun, jika suatu penyakit diketahui sejak dini dan ditangani dengan baik akan sangat tepat untuk menjaga kesehatan,” kata Menkes Budi.
Di tahun 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalokasikan Rp 4,7 triliun untuk CKG. Karena itu, Menkes Budi memastikan bahwa program CKG akan terus berlangsung dengan alokasi anggaran setiap tahun.
Kepala Puskesmas Manukan Kulon Loliata Riamawati mengatakan, di hari pertama CKG, warga yang memanfaatkan program tersebut adalah sebanyak 46 peserta terdaftar. Nantinya, kuota pendaftaran CKG sebanyak 30 peserta.(ari/mid/rd)