Menteri PMK Buka Pasar Syariah di Probolinggo
Pasar dengan konsep syariah itu berada di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Pasar syariah ini sebagai upaya keseriusan Pemkot Probolinggo dalam mengedepankan pelayanan yang Islami dalam sistem transaksi dan pelayanan di Pasar Rakyat.
Probolinggo, HB.net - Kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhajir Effendi membawa angin segar bagi keberadaan pasar di Kota Probolinggo. Di Kota Probolinggo tersebut, Menteri Muhajir membuka pasar berkonsep pasar rakyat syariah.
Pasar dengan konsep syariah itu berada di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Pasar syariah ini sebagai upaya keseriusan Pemkot Probolinggo dalam mengedepankan pelayanan yang Islami dalam sistem transaksi dan pelayanan di Pasar Rakyat.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengaku terkesan. Kota kecil seperti Probolinggo berani mengusung konsep ini, ditengah anggapan bahwa pasar tradisional syariah, masih sulit diterapkan.
Pasalnya, sejumlah kendala kerap ditemui di lapangan, mulai dari infrastruktur hingga kesiapan pedagang dan pembeli menjadi alasan belum optimalnya konsep jual beli syariah.
“Banyak diantara pedagang dan pembeli yang belum paham bagaimana perannnya masing-masing. Apa saja hak dan kewajiban mereka dalam sistem jual beli syariah. Ini suatu terobosan untuk memverifikasi proses transaksi. Terutama yang berkaitan dengan ukuran, berat ringan dan kualitas. Tingkatkan dan kembangkan,” katanya.
Menko Muhadjir berharap, keberadaan pasar syariah ini menjadi contoh standar pengawasan transaksi jual beli di dalam pasar.
Di Pasar Kronong, ia juga membagikan masker dan menyempatkan diri menyapa pedagang dan mendengar aspirasi yang mereka sampaikan. Diantaranya terkait bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan pemerintah atau melalui PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).
Wali Kota Habib Hadi mengatakan, jika nantinya keberadaan pasar syariah ini akan memberikan jaminan dan kenyamanan kepada masyarakat dari semua sektor jual beli secara syar'i.
“Setelah berbelanja, tapi kita merasa ragu atas bobot atau volume pembelian yang kita lakukan, nah kita bisa menimbang kembali belanjaan tadi (di pos ukur ulang). Kebenaran pengukurannya teruji, terbukti dan insyaallah kita tenang, aman dan nyaman,” ujarnya.
Pasar syariah ini juga memberikan jaminan kebersihan, toleransi antar pedagang serta melakukan transaksi retribusi non tunai, yang dalam hal ini bekerja sama dengan Bank Jatim dalam melakukan penarikan retribusi non tunai.
"Konsep pasar syariah juga rencananya akan diterapkan pada pasar lain di wilayah Kota Probolinggo seperti di Pasar Ketapang dan Pasar Baru," imbuhnya. (ndi/diy)