Normalisasi Aliran Irigasi, Pemkab Terjunkan Alat Berat di Rowo Gedang

Wabup juga mengatakan, pihaknya telah mengirimkan alat berat untuk menormalisasi saluran irigasi yang tertimbun material.

Normalisasi Aliran Irigasi, Pemkab Terjunkan Alat Berat di Rowo Gedang
Alat berat yang dilakukan untuk melalukan normalisasi sungai yang tertutup material lahar gunung semeru.

Lumajang, HB.net - Bencana banjir lahar dan banjir bandang yang terjadi, Jumat (07/07/2022) lalu, menyababkan Konsolidasi Dam atau intake Rowo Gedang di Desa Kertosari tertimbun atau tertutup oleh material.

Akibatnya, 657 hektare lahan pertanian di disejumlah Desa terancam mengalami kekeringan, beberapa diantaranya Desa Kertosari, Kloposawit dan Desa Nguter.

"Ini sangat berdampak sekali, tak hanya pertanian, tetapi sumur-sumur di rumah warga juga kering akibat jaringan irigasi Rowo Gedang ini," ungkap Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah) usai meninjau peroses normalisasi saluran irigasi, di Dam Rowo Gedang Desa Kertosari, kemarin Sabtu (29/07/2023).

Wabup juga mengatakan, pihaknya telah mengirimkan alat berat untuk menormalisasi saluran irigasi yang tertimbun material.

"Kita bekerjasama dibantu alat berat oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai, red) Brantas, kemudian operasionalnya dari APBD kita, sampai dengan delapan hari ini InsyaAllah tuntas," katanya.

Dirinya berharap, normalisasi saluran irigasi bisa segera rampung, sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh warga terdampak.

"Mudah-mudahan air segera bisa dialirkan dan dibuka nanti sore, sehingga besok bisa dimanfaatkan warga," harapnya.

Kepala Bidang SDA Dinas Perkerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Lumajang, Hari Sudjoko mengungkapkan, bahwa saluran irigasi di Rowo Gedang yang tertimbun material, tercatat sepanjang 300 meter.

"Hampir sepanjang 300 meter saluran irigasi di Selok Gedang yang tertimbun material, dan itu mengaliri sawah 657 hektare," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan normalisasi di Desa Kloposawit sepanjang 800 meter. "Di Desa Kloposawit kita juga sudah tangani normalisasi sepanjang 800 meter, Insya Allah dalam seminggu ini bisa mulai mengalir," pungkasnya. (ron/diy)