Operasi Semeru 2023 Digelar 14 Hari
Menurut AKBP Arsya, dengan menyampaikan pesan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto, bahwa angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas diwilayah Jawa Timur masih tinggi untuk itu perlu adanya evaluasi karena masih banyak masyarakat pengguna jalan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas.
Probolinggo, HB.net - Polres Probolinggo menggelar operasi Semeru 2023 selama 14 hari terhitung mulai 10 Juni hingga 23 Juli 2023. Apel Operasi Patuh Semeru digelar di lapangan Apel Mapolres Probolinggo, Senin (10/67/2023).
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi memimpin Apel, dihadiri seluruh pejabat utama, anggota Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Kabupaten Probolinggo.
Menurut AKBP Arsya, dengan menyampaikan pesan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto, bahwa angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas diwilayah Jawa Timur masih tinggi untuk itu perlu adanya evaluasi karena masih banyak masyarakat pengguna jalan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Jawa Timur angka Laka Lantas pada periode Januari-Mei 2023 secara kuantitatif mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan pada periode yang sama pada 2022 yaitu sebesar 11,88 persen. Hal tersebut juga berbanding lurus dengan angka pelanggaran yang juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 1018,14 persen.
"Operasi Patuh Semeru 2023 dilaksanakan untuk menciptakan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas atau Kamseltibcar Lantas. Untuk itu kepada petugas laksanakan penegakan hukum sesuai dengan aturan dan SOP yang ada dan tidak ada yang melakukan penindakan sendiri," kata Kapolres Probolinggo.
Tahun ini Jawa Timur (Jatim) akan menjadi tuan rumah pergelaran FIFA U-17 World Cup yang akan dilaksanakan mulai tanggal 10 November sampai 2 Desember 2023 di Gelora Bung Tomo Surabaya yang tentunya akan menimbulkan euforia dan keramaian di masyarakat.
“Pada operasi ini petugas di lapangan bukan cuma menegakkan hukum tetapi juga bisa menertibkan menggunakan edukasi, teguran, dan himbauan serta hindari kegiatan yang kontraproduktif. Berikan sikap simpatik dan humanis, senyum dan salam meskipun ada penegakan hukum,” tutur Kapolres.
Adapun sasaran utama dalam pelaksanaan operasi ini diantaranya pengendara yang berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan saat berkendara, pengendara dibawah umur, pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm standar (SNI) dan ranmor roda empat yang tidak menggumakan safety belt, mengendarai dalam pengaruh alkohol, menggunakan hp saat berkendara, dan melawan arus.
"Kami harap dengan adanya operasi patuh ini, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat sehingga kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisir," ucap Kapolres Probolinggo. (ndi/diy)