Pemkab Bakal Tertibkan Pedagang Pasar Semampir
Pemkab langsung melakukan rapat koordinasi (rakor) penataan pedagang Pasar Semampir yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ahmad Hasyim Ashari di lantai 2 Pasar Semampir.
Probolinggo, HB.net - Sebagai gebrakan dalam mendukung jargon BUS Patas, Pemkab Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo bersama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di linkungan Pemkab bakal melakukan penataan dan penertiban pedagang Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan, terutama yang selama ini berjualan di bahu jalan.
Pemkab langsung melakukan rapat koordinasi (rakor) penataan pedagang Pasar Semampir yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ahmad Hasyim Ashari di lantai 2 Pasar Semampir.
Ahmad Hasyim Ashari mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk menertibkan pedagang yang ada di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan.
“Memang Pasar Semampir ini merupakan pasar yang cukup sulit untuk ditata karena pedagangnya banyak. Kemudian ada pedagang yang dari luar sehingga dalam penataan ini diperlukan kesungguhan, keseriusan, keberanian dan ketegasan,” katanya.
Menurut Hasyim, dari rakor ini sudah dihasilkan kesepakatan bahwa akan dibentuk tim dulu siapa berbuat apa. Kemudian dalam waktu seminggu, DKUPP akan menata berapa jumlah pedagang yang mau di relokasi dan lokasi barunya.
“Nanti di lokasi yang ada, fasilitas itu harus dicukupi agar mereka itu betah di tempat yang baru. Nanti kita jaga terus agar supaya Pasar Semampir menjadi pasar yang enak dilihat dan sama seperti pasar yang lainnya,” jelasnya.
Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami menyampaikan, rapat penataan pedagang Pasar Semampir ini merupakan bentuk implementasi dari jargon BUS Patas. Intinya ada pada integritas, integrasi dan sinergitas dari beberapa OPD berkaitan dengan penataan kawasan Pasar Semampir.
“Rapat ini dipimpin Bapak Asisten Perekonomian dan Pembangunan atas perintah dari Bapak Pj Bupati bagaimana solusi dalam mengatasi semrawutnya lingkungan Pasar Semampir," ujarnya.
"Jadi ini merupakan gebrakan yang dilakukan DKUPP dalam mendukung jargon BUS Patas atas keluhan dari masyarakat tentang banyaknya pedagang Pasar Semampir yang berada di bahu jalan,” imbuhnya.
Taufik menjelaskan rapat ini bertujuan untuk mendapatkan data riil permasalahan di lapangan. “Dari rapat ini akhirnya kita sudah tahu dan langkah-langkah apa yang dilakukan oleh DKUPP, Satpol PP, DLH, Dishub dan Forkopimka Kraksaan,” terangnya.
Khusus DKUPP, pihaknya akan melakukan mapping. Pemetaan pedagang yang masih ada di luar, sekaligus identifikasi agar pedagang masuk lagi ke dalam pasar.
“Nantinya pedagang tidak boleh memakai bahu jalan karena tidak sesuai dengan peruntungannya. Pedagang di luar akan ditertibkan dan masuk ke dalam pasar agar tertib. Nantinya semua pedagang harus menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan,” jelasnya. (ndi/diy)