Pemprov Jatim Lindungi Pilar Kesejahteraan Sosial dengan BPJamsostek
Dihadapan 2.000-an pilar kesejahteraan sosial di Jatim, Khofifah menyebut, kemiskinan ekstrem di Jatim per Maret 2023 sebesar 0,82 persen. Pada 2020 jumlahnya masih 4,4 persen
Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan ribuan sukarelawan sosial Jatim di wilayah Bakorwil Malang. Dalam kesempatan itu, Khofifah mengapresiasi kinerja pilar kegiatan sosial tersebut. Sebab, kinerja mereka dinilai memberi sumbangsih pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jatim.
Dihadapan 2.000-an pilar kesejahteraan sosial di Jatim, Khofifah menyebut, kemiskinan ekstrem di Jatim per Maret 2023 sebesar 0,82 persen. Pada 2020 jumlahnya masih 4,4 persen
”Saya ingin tunjukkan bahwa se-Jawa, perekonomian Jatim tumbuh tertinggi dari kuartal ke kuartal. Kemiskinan ekstrem pun turun cukup ekstrem, dari 4,4% tahun 2020 menjadi 0,82% per Maret 2023,” kata Khofifah baru-baru ini.
Capaian tersebut, menurut Khofifah, salah satunya ada peran pilar kesejahteraan sosial. ”Di antaranya ada kinerja kawan-kawan semua. Bekerjalah dengan empati dan hati untuk semua,” katanya.
Pilar kesejahteraan sosial dimaksud antara lain taruna siaga bencana (tagana), program keluarga harapan (PKH), tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), dan lainnya.
Menurut Khofifah, para pilar kesejahteraan sosial juga membawa misi kemandirian. Semangat mereka harus dapat memotivasi para penerima bantuan dan pendampingan agar terus meningkatkan kualitas hidup mereka.
”Pilar sosial tidak sekadar menyalurkan bantuan sosial, tetapi juga nilai-nilai kemandirian. Semangat luar biasa ini membangun investasi sosial bagi masyarakat yang berkebutuhan agar mereka dapat hidup mandiri,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah secara simbolis menyerahkan sejumlah penghargaan untuk para tenaga kesejahteraan sosial. Penghargaan di antaranya berupa BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), yakni Jaminan Kematian (JKm), uang tali asih dan beasiswa.
Kepala Dinas Sosial Jatim, Restu Novi Widiani mengatakan, acara tersebut digelar Dinsos Jatim dengan tujuan sebagai ajang silaturahmi Gubernur dengan pilar kesejahteraan sosial.
”Sejak 2019 tidak pernah ada ajang bertemu sesama pilar kesejahteraan sosial, untuk tempat bertukar hal dan kegiatan baik,” katanya.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim Hadi Purnomo menyampaikan, BPJS Ketenagakerjaan hadir sebagai perwakilan negara untuk melindungi seluruh pekerja di Indonesia, khususnya di wilayah Jatim.
Serta secara khusus memberi apresiasi kepada Pemprov Jatim, karena telah mengikutsertakan pekerja sosial seperti Tagana dan Tksk dalam perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. (diy)