Petrokimia Gresik Gandeng BRI Sukseskan Program Agro Solution
Petrokimia Gresik menggandeng Bank BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya untuk menjamin akses permodalan petani di Jawa Timur.
Gresik, HARIAN BANGSA.net - Petrokimia Gresik menggandeng Bank BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya untuk menjamin akses permodalan petani di Jawa Timur. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan di Gresik, Kamis (15/4/).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, Petrokimia Gresik melalui program Agro Solution berupaya mendongkrak produktivitas pertanian dan perkebunan rakyat. Khususnya di Jawa Timur, sebagai propinsi sentra produksi pertanian nasional.
Meskipun secara agregat produksi komoditas pertanian mengalami peningkatan, namun dari sisi produktivitas capainya masih belum stabil. "Ketidakstabilan produktivitas ini terjadi karena petani masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya kesulitan akses sarana produksi dan permodalan," ujar Dwi Satriyo.
Selain akses permodalan, lanjut dia, kendala lain yang dihadapi petani, di antaranya terbatasnya pendampingan kepada petani, harga jual hasil panen cenderung turun saat panen, serta belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen.
Untuk itu, Petrokimia Gresik melalui program Agro Solution yang diinisasi Pupuk Indonesia, ingin memfasilitasi petani agar dapat mengakses fasilitas permodalan dari lembaga keuangan.
Dalam hal ini, PT Petrokimia Gresik menggandeng Bank BRI Kantor Wilayah (Korwil) Surabaya untuk menyediakan fasilitas permodalan usaha tani melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Petani.
"Melalui program Agro Solution, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan berbagai stakeholder berupaya memberikan solusi atas berbagai kendala yang dihadapi petani. Jika kendala pertanian tersebut terurai, maka peningkatan produktivitas hasil pertanian dalam rangka mendongkrak kesejahteraan petani dapat tercapai," beber Dwi Satriyo.
Dwi Satriyo menjelaskan, dalam program ini Petrokimia Gresik bertugas menyediakan pupuk nonsubsidi berkualitas, kawalan budi daya, kawalan pengendalian hama dan penyakit tanaman (HPT) melalui anak perusahaan, yaitu Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku, serta layanan mobil uji tanah (MUT) agar petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.
Melalui program Agro Solution, Dwi Satriyo berharap petani dapat mengenal dan menggunakan pupuk nonsubsidi produksi Petrokimia Gresik. Hal ini untuk mendongkrak produktivitas usahatani serta kualitas produk pertanian dan perkebunan, sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat.
Sebelumnya, Petrokimia Gresik telah menandatangani MoU kerja sama program Agro Solution dengan Pabrik Gula (PG) Gempolkrep untuk pendampingan petani tebu di Jawa Timur. Target lahan yang akan digarap antara 8.000 hingga 10.000 hektar (ha). Selain itu, juga menjalankan program Agro Solution bersama petani jagung di Lombok Timur, petani padi di Bojonegoro, dan petani komoditas lainnya di Jawa Barat, Jawa Tengah dan NTB. (hud/rd)