Plt Bupati dan Forkopimda, Cari Solusi Penanganan Banjir
Adapun beberapa penyebab air membanjiri beberapa desa di Kecamatan Gending diantaranya tanggul jebol, badan sungai yang dipenuhi sampah dan saluran irigasi yang terlalu tinggi sehingga air tidak bisa mengalir sebagaimana mestinya yang mengakibatkan air menggenangi jalan pantura.
Probolinggo, HB.net - Sebagai bentuk penanganan paska banjir yang melanda di 3 Kecamatan yang ada di Kabupaten Probolinggo hingga menggenai jalan Pantura.
Plt Bupati dan Forkopimda menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terbatas bersama Dinas BKSDA Jawa Timur untuk menemukan solusi terkait permasalahan banjir yang melanda, di Kantor Kecamatan Gending pada Jumat (27/05/2022) siang.
Adapun beberapa penyebab air membanjiri beberapa desa di Kecamatan Gending diantaranya tanggul jebol, badan sungai yang dipenuhi sampah dan saluran irigasi yang terlalu tinggi sehingga air tidak bisa mengalir sebagaimana mestinya yang mengakibatkan air menggenangi jalan pantura.
Usai melaksanakan rakor, Plt Bupati didampingi Kapolres dan sejumlah Forkopimda melakukan peninjauan di tanggul yang jebol akibat terdampak banjir di Dusun Krajan 1 Desa Gending Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko, mengatakan, agar Forkopimka Gending segera sosialisasi kepada masyarakat sehingga dapat membantu Dinas BKSDA Provinsi Jatim untuk memperbaiki kerusakan yang terdampak banjir kemarin.
"Selain itu masyarakat juga harus disosialisasi terkait adanya normalisasi sungai sehingga tidak terjadi banjir lagi setiap tahunnya," ujarnya.
Kapolresta Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemkab dalam melakukan sosialisasi kepada warga terkait normalisasi sungai. "Kami terus mendukung kegiatan normalisasi sehingga apa yang diperlukan akan kami bantu agar kegiatan normalisasi dapat terlaksana dengan lancar," ujar Arsya.
Lebih jauh dikatakannya, disaat terjadi bencana alam seperti ini, Polres dan Pemkab langsung merespon cepat dengan menerjunkan petugas-petugas di lapangan.
"Tujuannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan evakuasi dan mengatur arus lalu lintas, dimana jalur pantura apabila tergenang banjir dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas," pungkasnya. (ndi/diy)