Polresta Bentuk Tim Tracing Bantu Dinkes Sidoarjo
Penelusuran atau tracing warga yang terpapar Corona bakal semakin cepat. Sebab, tugas itu kini tidak hanya diemban Dinas Kesehatan (Dinkes). Pemkab mendapatkan bantuan. Polresta Sidoarjo siap menerjunkan tim.
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Penelusuran atau tracing warga yang terpapar Corona bakal semakin cepat. Sebab, tugas itu kini tidak hanya diemban Dinas Kesehatan (Dinkes). Pemkab mendapatkan bantuan. Polresta Sidoarjo siap menerjunkan tim.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menjelaskan, pihaknya ikut serta melakukan tracing. Tujuannya untuk mempercepat melacak warga yang terpapar Corona. Sehingga bisa dipastikan berapa jumlah warga yang terinfeksi," ucapnya, Sabtu (20/6).
Langkah itu, juga memberikan keuntungan lain bagi pemkab. Penanganan warga yang terpapar Corona jauh lebih cepat. Penduduk yang terkonfirmasi positif segera mendapatkan tindakan medis. Alhasil, risiko kematian bisa ditekan.
Sumardji menjelaskan, tim tracing polresta sudah terbentuk. Jumlahnya sebanyak 20 orang petugas. Anggotanya terdiri dari tim urusan kesehatan (Urkes) ditambah personel Satsabhara Polresta Sidoarjo.
Tugas tim tracing tersebut membantu kerja Dinkes. Menelusuri warga yang terpapar Corona yang berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain. Selain itu ada misi lain. Yaitu memberikan pemahaman dan sosialisasi pada warga. Terutama penduduk yang belum bersedia mengikuti rapid test.
Menurut Sumardji, untuk menghadapi masa pandemi, pemkab serta polresta harus bahu-membahu memberikan pemahaman pada warga agar ikut mengikuti rapid tes. Sebab, dengan tes cepat itu akan diketahui tingkat kesehatan masyarakat.
Dengan tambahan tim tracing dari polresta itu, kini jumlah petugas penelusuran warga yang terpapar Corona bertambah. Semula, banyaknya personel mencapai 20 orang. Penelusuran pun semakin cepat.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengakui,tracing menjadi kendala pemkab lantaran jumlah petugas terbatas. Penelusuran pun berjalan lambat. "Satu orang maksimal bisa menelusuri 4 warga yang terkonfirmasi," jelasnya.
Kendala penelusuran lain, yaitu sikap warga. Sejumlah penduduk enggan mengikuti rapid test. Khawatir hasilnya reaktif. "Lalu harus isolasi," ucapnya.
Tak hanya polresta yang membentuk tim trasing. Rencananya, Kodim 0816 Sidoarjo juga turun tangan. Menerjunkan tim membantu penelusuran Corona.
Menurut Syaf, tambahan tim tracing dari polresta dan Kodim 0816 Sidoarjo itu sangat membantu. Tim bakal dibagi. Menjadi tim-tim kecil. Satu tim beranggotakan empat orang. "Kami sebar ke seluruh titik," pungkasnya.(cat/rd)