Puluhan Wartawan Sidoarjo Rapid Test, Hasilnya Negatif
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Puluhan wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Sidoarjo menjalani rapid test, Rabu, (6/5). Hasilnya, semua nonreaktif rapid test.
Meski sudah dua kali menjalani rapid test, Robby mengaku masih deg-degan ketika menjalaninya. Pasalnya, sebagai seorang yang berprofesi menjadi kontributor media televisi ini kerap bertemu banyak narasumber.
Terlebih, dalam kondisi merebaknya pandemi Virus Corona, jurnalis harus tetap menyajikan berita dan harus mencari informasi dari banyak sumber di lapangan.
"Ini rapid test yang ketiga. Alhamdulillah, semua hasilnya nonreaktif rapid test Covid-19," jelasnya usai menjalani rapid test di lantai tiga ruang serba guna Delta Graha, komplek kantor Pemkab Sidoarjo, Rabu, (6/5).
Sebelumnya, dia sudah melakoni rapid test yang diagendakan oleh perusahaannya sekira akhir bulan Maret. Dan, kedua kalinya, ia lakukan di tempat tinggalnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melalui puskesmas.
"Kadang kami liputan hingga dini hari sehingga kurang istirahat. Ini bisa menjadikan daya tahan tubuh menurun," bebernya.
Kendati hasil rapid test Covid-19 nonreaktif, dirinya khawatir jika positif terinfeksi virus mematikan ini. Menurutnya, profesi jurnalis saat ini sangat rentan terpapar Virus Corona.
"Bakal dikarantina 14 hari. Selama proses itu, kebutuhan keluarga juga harus dicukupi. Tidak hanya kebutuhan material namun juga batin. Pasti kangen anak-istri. Semoga tidak," tambahnya.
Selama ini, yang menjadi ganjalan dipikirannya adalah adanya orang tanpa gejala (OTG). Bagaimana tidak, seorang jurnalis selama ini banyak yang tidak dicukupi alat pelindung diri (APD) yang berstandar kesehatan.
"Ya, mengandalkan masker, hand sanitizer, dan cairan disinfektan saja. Tapi ini kan bukan standar penggunaan APD yang dianjurkan. Protokol kesehatan kami lakukan sangat ketat," imbuhnya.
Semoga pihak terkait terus peduli tidak hanya kepada jurnalis. Utamanya bagi warga yang terdampak lainnya juga diperhatikan secara khusus. Terlebih Virus Corona di Sidoarjo terus berkembang. "Semoga pandemi Virus Corona khususnya di Sidoarjo dan umumnya di dunia cepat selesai. Aamiin," harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sidoarjo, dr Muhammad Atho'illah mengungkapkan, ditengah pandemi Covid-19, keselamatan para jurnalis yang bertugas di lapangan harus diperhatikan.
"Semoga hasil ini terus membuat para jurnalis tetap waspada. Protokol kesehatan terus dijaga," pesannya
Dikatakan Atho', sebanyak 31 jurnalis yang sehari-hari bertugas memberikan informasi di wilayah Kabupaten Sidoarjo melakukan rapid test Covid-19. Hasilnya, semua nonreaktif. "Semua rekan jurnalis melakukan pencegahan dini. Bisa ikut rapid test secara mandiri, atau yang lainnya," pungkasnya.(cat/rd)