Rekening Dibobol, Rp 23 juta Amblas
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Tukfa Quratul Ain pusing tujuh keliling. Dia baru saja tertimpa musibah. Uangnya yang tersimpan di bank tiba-tiba amblas. Kejadian itu bermula Selasa lalu (28/4). Saat itu Tukfa menarik uang Rp 1 juta di ATM. Lokasinya di Jalan Raya Pagerwojo. Uang itu hendak digunakan untuk keperluan sehari-hari. "Untuk berbelanja," jelasnya.
Kartu ATM dimasukkan. Sejurus kemudian dia menekan tombol pin dan nominal uang yang diambil. Mesin mengeluarkan uang dan kertas struk.
Awalnya, Tukfa tidak begitu memperhatikan kertas laporan tersebut. Setelah memasukkan uang ke dalam dompet, dia berjalan keluar ATM. Ketika berjalan menuju motor, perempuan 30 tahun itu membaca struk. "Saya kaget, sisa uang di dalam rekening tinggal Rp 482.487," paparnya.
Padahal, dia masih ingat betul. Uang yang tersimpan di dalam rekeningnya masih terbilang besar. Totalnya mencapai Rp 25.432.478. "Sebelum mengambil saya cek dulu saldonya," jelasnya.
Warga Kelurahan Pagerwojo itu pun resah. Dia berupaya mendapatkan penjelasan. Sebab, uang itu hendak digunakan untuk membayar pegawai. "Untuk jaga-jaga THR karyawan saya," ucap pengusaha konveksi tersebut.
Untuk mendapatkan penjelasan, dia bergegas menuju ke salah satu bank. Yakni di Jalan A. Yani. Di depan petugas dia mengeluh. Uangnya di dalam rekening tiba-tiba hilang. Pelaku mengurus uang senilai Rp 23.904.500.
Pihak bank lantas memberikan rekening koran. Sebagai bukti aktivitas uang yang keluar masuk di rekening Tukfa. Hasilnya, ada sejumlah transaksi yang mencurigakan.
Tukfa menyebutkan ada sembilan kali transaksi. Dimulai tanggal 24 April. Awalnya uangnya ditransfer ke rekening seseorang. Inisialnya MAT. Jumlah Rp 340.000.
Setelah itu, pelaku semakin liar. Rekeningnya terus dikuras. Bandit bahkan mengambil uang senilai Rp 1 juta. "Dibuat beli pulsa," jelasnya.
Tukfa menduga, pelaku menguras uangnya lewat M-banking. Pin M-banking miliknya diretas. "Sudah saya laporkan ke Polresta Sidoarjo," jelasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi menuturkan pihaknya sudah mendengar laporan Tukfa. "Kami tindak lanjuti," jelasnya. (cat/rd)