Rumah Pasangan Kakek Nenek Ini Roboh Diterjang Banjir Bandang

Banjir bandang yang menerjang Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang pada Senin (1/2) malam kemarin, mengakibatkan 15 rumah mengalami kerusakan berat.

Rumah Pasangan Kakek Nenek Ini Roboh Diterjang Banjir Bandang
Kondisi rumah kakek Suwiyanto yang roboh diterjang banjir. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Banjir bandang yang menerjang Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang pada Senin (1/2) malam kemarin, mengakibatkan 15 rumah mengalami kerusakan berat.

Satu di antaranya mengalami kerusakan sangat parah hingga tak bisa digunakan lagi, yakni rumah yang dihuni sepasang kakek nenek yang bernama Suwijiyanto (60) beserta istrinya. Bahkan, dirinya tak sempat menyelamatkan harta bendanya.

"Ya gini kondisinya sekarang. Sudah roboh semua tak bisa dipakai lagi. Jangankan harta benda, pakaian saja tinggal yang saya kenakan ini. Semua masih di reruntuhan rumah belum berani mengambil," ujarnya saat ditemui di lokasi rumahnya yang roboh, Selasa (2/2).

Menurut kakek yang tinggal di RT 10 Dusun-Desa Banjaragung tersebut, sedikitnya ada 8 rumah yang mengalami kerusakan. Namun hanya rumahnya saja yang paling parah. Dirinya berharap dapat perhatian dari pemerintah agar bisa segera menempati rumahnya kembali.

"Di sini ada 8 rumah yang rusak, tapi rata-rata hanya bagian dapur dan dindingnya saja yang terkena. Hanya rumah saya yang sampai roboh. Ya kepinginnya segera dapat bantuan dari pemerintah untuk pembangunan rumah. Biar saja dan istri bisa pulang kembali," tukasnya.

Warga lainnya, Muzahidin (37) menuturkan, banjir bandang terjadi tiba-tiba. Saat itu beberapa warga sekitar sedang berada di musala untuk beribadah. Air datang dengan cepat hingga mencapai satu setengah meter.

Peristiwa datangnya air bah tersebut juga tak lama. Hanya sekitar satu setengah jam saja sudah memporak porandakan Desa Banjaragung.

"Datangnya itu tiba-tiba. Hanya terdengar suara seperti ombak. Kemudian air langsung membanjiri beberapa rumah hingga satu meter setengah. Saat itu hujan tidak begitu deras, dan warga pada menjalankan Salat Maghrib," tegas Muzahidin.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut. Hanya beberapa harta benda dan ternak warga seperti ayam, bebek, kelinci yang hilang terbawa derasnya air bah.

Sementara, Kepala Desa Banjaragung, Hasan Sulaiman mengatakan, bahwa sampai saat ini masih melakukan pendataan. Sampai saat ini terdata kurang lebih ada sekitar 75 rumah yang rusak. Sedangkan yang parah kurang lebih 15 rumah.

"Untuk infrastruktur sarana umum, kita ada dua jembatan yang tidak bisa dilalui. Bahkan salah satunya hanyut terbawa arus banjir. Sedangkan yang dua kondisinya rusak dan mengkhawatirkan," katanya. 

Dijelaskan, untuk rumah yang rusak parah ada sekitar 15 sampai 16 kepala keluarga (KK). Dan yang dilakukan pihak desa sampai saat ini terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Pihaknya pertama memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Dalam waktu kondisi seperti ini kita penuhi kebutuhan seperti makan, pakaian, sama peralatan dapur untuk memasak. Alhamdulillah, untuk sementara korban kebanyakan tinggal di rumah saudara. Kalau penampungan kita tidak ada, tapi kita ada dapur umum desa," pungkas Hasan.(aan/rd)