Seblang Bakungan Dibawakan Penari Baru

Ritual bersih desa dengan menampilkan tarian wanita paruh baya dalam kondisi trance atau kesurupan ini, dibawakan oleh Sosok penari baru Mbah Isah (75).

Seblang Bakungan Dibawakan Penari Baru
Ritual adat Seblang Bakungan yang dibawakan penari baru.

Banyuwangi, HB.net - Usai Hari Raya Idul Adha, ritual adat Seblang Bakungan kembali digelar di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Minggu (09/07/2023) malam.

Ritual bersih desa dengan menampilkan tarian wanita paruh baya dalam kondisi trance atau kesurupan ini, dibawakan oleh Sosok penari baru Mbah Isah (75).

Menurut Ketua adat Seblang Bakungan Heri Purwoko, dia adalah kakak kandung Mbah Supani, penari sebelumnya yang telah tutup usia di usianya ke-72 tahun. Mbah Supani meninggal sebulan setelah ritual adat Seblang Bakungan tahun lalu.

"Beliau masih satu garis keturunan dengan Mbah Supani. Kami juga sudah melakukan beberapa ritual agar penari dan kegiatan bisa berjalan lancar hingga selesai,” kata Pur.

Dalam pelaksanaannya, tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahunan ini diawali dengan melakukan ziarah ke makam Seblang Witri yang terletak di sekitar depan Hotel Aston Banyuwangi. Kemudian dilanjutkan menuju sumber mata air Penawar di daerah Watu Ulo, Banyuwangi.

Selanjutnya, usai salat magrib, masyarakat berkeliling desa untuk melakukan Ider Bumi dengan membawa obor sembari bersholawat. Hal ini diyakini sebagai penolak bala dan diakhiri dengan selamatan kampung dengan tumpeng khas Banyuwangi yakni Pecel Pitik.

Setelah serangkaian acara selesai dilaksanakan, tradisi ritual Seblang Bakungan digelar. Ribuan warga sekitar pun berkumpul melihat tarian Seblang Bakungan. Tak sedikit wisatawan lokal dan mancanegara menikmati tradisi unik tersebut.

Dewi salah satu penonton mengaku senang dengan adanya ritual adat Seblang Bakungan tersebut. "Meski setiap tahun nonton saya tidak bosan, karena seru saja. Terlebih penarinya dibawakan oleh penari baru, jadi bikin penasaran," ujarnya. (guh/diy)