Sekda Ugas Serukan Perdamaian, Instruksikan KAHMI Cabut Gugatan

Sebelumnya, PMII berunjuk rasa di kantor Pemkab Probolinggo, sehari sebelumnya Pengurus Kahmi Probolinggo bersama kuasa hukumnya, melaporkan pengurus PMII ke mapolres terkait dugaan tindak pencemaran nama baik .

Sekda Ugas Serukan Perdamaian, Instruksikan KAHMI Cabut Gugatan
Sekda Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.

Probolinggo, HB.net - Meski sebelumnya Kantor Pemkab Probolinggo, sempat didemo PC PMII Kabupaten Probolinggo, namun Sekda Ugas Irwanto memilih tidak memperpanjang konflik antar organisasi di lingkup wilayahnya.

"Saya ingin semua kondusif dan saling menjaga kekeluargaan. Ayo saling memahami dan saling memberi saran untuk  Probolinggo agar lebih baik," ujar Sekda Ugas Irwanto.

Sebelumnya, PMII berunjuk rasa di kantor Pemkab Probolinggo, sehari sebelumnya Pengurus Kahmi Probolinggo bersama kuasa hukumnya, melaporkan pengurus PMII ke mapolres terkait dugaan tindak pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE karena pamflet demo yang diupload PMII bergambar Plt Bupati Timbul dan Sekda Ugas dengan posisi kedua mata ditutupi kotak hitam.

"Saya akan menyampaikan ke mas Rio (pengurus Kahmi) dan pengacaranya, untuk mencabut laporan itu. Untuk mahasiswa PMII saya titip, tetap berjuang jangan patah semangat, tapi jangan ada tunggangan," tandasnya.

Sementara itu, dua hari terakhir ini situasi di Kabupaten Probolinggo memang sempat memanas. Bersamaan dengan aksi PMII, salah satu Ormas yaitu Gerakan Tani Nusantara (Gertanu) dan Kahmi juga akan turun melakukan aksi unjuk rasa.

Namun, kubu Gertanu dan Kahmi menarik diri, menunda aksi karena beralasan acara demo bersamaan dengan pemberangkatan calon jemaah haji (CJH). Tapi, pihak PMII tetap berunjuk rasa dan meminta Pemkab agar bisa memaksimalkan pengelolaan APBD dan meminta pemkab untuk maksimal mengentaskan kemiskinan.

Terpisah, Dewan Pengawas Gertanu, sekaligus Koordinator Aksi M Khairi saat dikonfirmasi, terkait sikap Sekda yang meminta seluruh elemen menarik diri, dia mengaku pihaknya sejak awal memang menjunjung tinggi semangat kondusifitas.

"Kami awalnya cuma menunda aksi. Tapi, jika memang kita niatnya menjaga kondusifitas maka 1.000 peserta demo akan kami batalkan aksi susulan yang sebenarnya sudah kami rencanakan dengan matang," ujarnya. (ndi/diy)