Sekertariatan DPRD Kota Probolinggo Tampilkan Kesenian Pandalungan dan Kreasi Rumah Rakyat

Dengan nomor urut 9, Sekertariatan DPRD menampilkan kesenian pandalungan yang diiringi lantunan lagu Lis Sai'ilir yang merupakan perpaduan kesenian tradisional dan modern.

Sekertariatan DPRD Kota Probolinggo Tampilkan Kesenian Pandalungan dan Kreasi Rumah Rakyat
Penampilan Pawai Budaya dari Sekertariatan DPRD

Probolinggo, HB.net - Untuk memeriahkan acara Pawai Budaya dalam Rangka Hari Jadi Kota Probolinggo (Hadipro) ke 664 tahun, Sekertariatan DPRD Kota Probolinggo juga ikut berpartisipasi dan memeriahkan acara Pawai Budaya dengan pengunjung yang cukup membludak itu.

Dengan nomor urut 9, Sekertariatan DPRD menampilkan kesenian pandalungan yang diiringi lantunan lagu Lis Sai'ilir yang merupakan perpaduan kesenian tradisional dan modern.

Selain itu, ada juga kreasi rumah rakyat dengan simbol mangga dan anggur yang merupakan icon Kota Probolinggo sebagai penghasil dua buah khas tersebut.

Menariknya, seluruh peserta dalam pawai budaya itu adalah staf yang ada di sekertariatan DPRD dan juga ikuti Sekertaris Dewan, Teguh Bagus Soejarwo. Mereka memakai pakaian adat dari selurun pelosok nusantara mulai dari Dayak, Aceh serta Sumatra.

Ketua DPRD menyerahkan buah mangga dan anggur yg dikemas dengan apik dan bagus kepada Walikota Habib Hadi. Selain itu, Sekretaris DPRD menyerahkan kue khas Kota Probolinggo berupa kue kucur dan kue mangkok sebagai  simbol kue tradisional Kota Probolinggo.

"Selain masyarakat antusias, staf kami juga seluruhnya ikut memeriahkan. Mereka ikit berbaur menjadi peserta dengan pakaian kesenian dan baju khas pandalungan dari semua etnis yang ada," ujar Teguh.

Teguh mengaku pihaknya mendukung penuh seluruh kegiatan Hadipro yang ke 664 tahun terutama acara Pawai Budaya yang telah ditunggu-tunggu masyarakat tiap tahunnya. "Alhamdulillah, cukup meriah sekali. Kita sepenuhnya mendukung suksesnya acara pawai," tegasnya.

Wali kota Probolinggo, Habib Hadi mengapresiasi kegiatan pawai budaya. Hal ini sebagai representasi kearifan lokal yaitu budaya pendalungan yang terdiri dari beberapa etnis seperti Madura, Jawa, Arab dan Tionghoa sehingga patut terus dihargai dan dilestarikan melalui tampilan-tampilan. Berbagai acara dapat dilakukan untuk menggali potensi budaya yang beraneka ragam.

“Itulah peluang negara Indonesia, khususnya Kota Probolinggo untuk mengembangkan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi sehingga masyarakat, dan semua aspek akan memperoleh manfaatnya" ujar Wali kota.

Seluruh pejabat Pemkot dan Forkopimda juga memakai baju khas nusantara dari seluruh Indonesia tanpa terkecuali Wali kota Habib Hadi memakai baju adat aceh. (ndi/diy)