Seratus Santri dari 7 Ponpes Ikuti Pelatihan SPAB di Ngantang Malang
Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) oleh Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, mengundang animo tinggi bagi penghuni pondok pesantran (Ponpes).
Malang, HARIANBANGSA.net – Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) oleh Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, mengundang animo tinggi bagi penghuni pondok pesantran (Ponpes). Hal ini terjadi saat digelar SPAB di Ponpes Al Urwatul Wutsqo di Bendorejo, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
SPAB yang menjadi agenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur ini diadakan pada Minggu-Senin (26-27/11). Sekitar 100 peserta hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal 7 ponpes yang berada di sekitar Kecamatan Ngantang, Kasembon, dan Pujon.
Pengasuh Ponpes Al Urwatul Wutsqo KH Mashur Farohi mengatakan, salah satu ciri seorang santri adalah haus ilmu. Dengan adanya SPAB ini, santri dapat menimba ilmu yang bermanfaat, terutama masalah kebencanaan.
“Dengan adanya pelatihan ini sangat disyukuri. Terus terang karena sebelumnya belum ada pelatihan seperti ini terkait penanggulangan bencana alam. Dengan pelatihan ini kita bisa lebih paham cara-cara menghadapinya,” katanya.
Selain itu, pesantren tidak bisa dilepaskan dengan pemerintah. Sehingga program-program pemerintah akan bisa dilaksanakan dengan terbuka di pondok-pondok pesantren.
Hadir pula Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih. Menurutnya, kerja-kerja kemanusiaan itu sangat penting. Apalagi potensi bencana makin bertambah banyak, risikonya akan bertambah pula. “Untuk itu, butuh kepedulian dan penanganan semua pihak,” katanya.
Ia juga juga berterima kasih kepada SRPB Jatim karena sudah banyak memberikan sumbangsih dan program-program nyata dalam rangka pengurangan risiko bencana di Jatim.
Sementara, Analisis Kebencanaan Bidang Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy mengatakan, dalam kegiatan SPAB akan dikenalkan potensi bencana yang ada di suatu daerah. “Kita akan tahu cara mengurangi dampaknya, kajian risiko bencana, PPGD, pembuatan peta rambu dan jalur evakuasi, pengenalan kebakaran, dan lain-lain,” ujarnya.
Sedangkan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Malang Zainuddin memberikan materi pengenalan terkait penanggulangan bencana secara umum. Termasuk paparan potensi bencana di Kabupaten Malang maupun di tingkat satuan pendidikan.
Di hari kedua pelaksanaan SPAB, peserta mengikuti praktik bebat bidai, penanganan korban luka dampak bencana, evakuasi dan simulasi bencana gempa bumi, dan praktik memadamkan api.(rd)