SIG Bantu Pembangunan Ponpes Tahfidz Alquran

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG melalui program SIG-Peduli memberikan bantuan senilai Rp 225 Juta untuk pembangunan dan pengadaan sarana prasarana Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Alquran Ibnu Mas'ud, Desa-Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

SIG Bantu Pembangunan Ponpes Tahfidz Alquran
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya (kedua dari kanan) menyerahkan bantuan kepada Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah, Misbahul Huda.

Gresik, HARIAN BANGSA.net - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG melalui program SIG-Peduli memberikan bantuan senilai Rp 225 Juta untuk pembangunan dan pengadaan sarana prasarana Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Alquran Ibnu Mas'ud, Desa-Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Bantuan diserahkan oleh General Manager of CSR SIG Edy Saraya, kepada Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah (YBSM), Misbahul Huda, di lokasi pembangunan Ponpes Tahfidz Alquran Ibnu Mas'ud, Selasa (20/4).

General Manager of CSR SIG Edy Saraya mengatakan, bantuan ini merupakan kepedulian perusahaan terhadap pendidikan dalam membentuk generasi muda yang Qurani.

Ponpes ini diharapkan bisa mencetak para penghafal Alquran yang mumpuni dan berjiwa leadership tinggi. " Menjadi kebanggan bagi kami karena bisa berkontribusi dalam pembangunan Ponpes Tahfidz Alquran ini. Sungguh niat baik, dan ini sejalan dengan visi perusahaan maupun Kementerian BUMN  dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,"  jelas Edy Saraya.

Edy Saraya lebih jauh menjelaskan,  kurikulum pendidikan di ponpes bermuara pada penciptaan generasi Qurani yang unggul dan berdaya saing tinggi. "Bukan hanya dari sisi skill, tapi juga menyangkut nilai-nilai dasar kemanusian," terangnya.

Sementara,  Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah Misbahul Huda mengatakan, jumlah Ponpes Tahfidz Alquran sudah banyak. Namun apa yang diajarkan di Ponpes Ibnu Mas'ud sedikit berbeda.

"Di sini santri tidak hanya dibentuk menjadi penghafal Alquran, melainkan juga dibekali dengan wawasan leadership dan entrepreneurship. Sehingga nanti kalau mereka lulus tidak harus kembali ke pondok menjadi pengajar, " terangnya.(hud/rd)