SPTP Tuntaskan Sejumlah Target Pemurnian Bisnis
Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menyebut proses pemurnian bisnis di lingkungan grup perusahaan masih terus berlangsung.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menyebut proses pemurnian bisnis di lingkungan grup perusahaan masih terus berlangsung. Pemurnian bisnis dilakukan oleh perseroan untuk memastikan portofolio SPTP grup sebagai pengelola bisnis peti kemas. Hal itu merupakan langkah strategis perusahaan yang merupakan tindak lanjut dari penggabungan Pelindo pada 1 Oktober 2021.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra menyebut sejumlah rencana pemurnian bisnis di lingkungan SPTP grup telah terlaksana. Salah satunya pemindahan kepemilikan saham PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) dari SPTP grup ke PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) pada 2 Oktober 2023 dengan nilai transaksi Rp 94,5 miliar.
Pemindahan kepemilikan saham PT Lamong Energi Indonesia (Legi) dari SPTP grup ke SPJM, 1 November 2023. Nilai transaksi jual beli saham Legi mencapai Rp 147,4 miliar.
“Sebelumnya 90 persen saham BIMA dimiliki PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI). Sementara untuk Legi 99 persen saham sebelumnya dimiliki PT Terminal Teluk Lamong (TTL), kini jumlah saham tersebut sudah beralih ke SPJM,” jelas Widyaswendra, Senin (20/11).
Pemurnian bisnis lain yang menjadi target SPTP adalah serah operasi Terminal Berlian Pelabuhan Tanjung Perak yang sebelumnya dioperasikan BJTI kepada TTL. Selain akan mengelola Terminal Berlian, TTL juga direncanakan mengelola sejumlah terminal cabang yang saat ini dikelola SPTP. Salah satunya TPK Nilam.
“TPK Nilam dan Terminal Berlian sama-sama berada di Pelabuhan Tanjung Perak. Dengan pengoperasian oleh TTL diharapkan memudahkan para pelanggan di Tanjung Perak untuk menerima layanan terminal peti kemas yang lebih baik,” terangnya.
Pada Juni 2023, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono memaparkan salah satu fokus Pelindo pada 2023 adalah melakukan pemurnian pada masing-masing lini bisnis perseroan.
Dia menjelaskan, proses pemurnian bisnis ini harus dilakukan secara perlahan atau gradual. Hal ini mengingat jumlah entitas anak Pelindo yang mencapai lebih dari 40 perusahaan. Dia juga mengatakan, beberapa segmen bisnis entitas tersebut juga ada yang tumpang tindih (overlapping) dengan perusahaan anak lainnya. “Untuk 2023 ini saya harapkan pemurnian bisnis bisa 70 -80 persen terselesaikan,” kata Arif, beberapa waktu lalu.
Pemurnian bisnis tersebut nantinya dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Baik dari sisi keuangan maupun operasional. Dari sisi keuangan, selain mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih, Pelindo juga dapat melakukan konsolidasi keuangan. (diy/rd)