Tragedi Penyebrangan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro; 11 Selamat, Tujuh Hilang

Perahu penyeberangan itu penghubung Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.

Tragedi Penyebrangan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro; 11 Selamat, Tujuh Hilang

Bojonegoro, HB.net - Peristiwa perahu tenggelam di Sungai Bengawan Solo dengan penuh penumpang kembali terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur,  Rabu (3/11/21). Sejumlah korban hingga Rabu petang belum berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Perahu penyeberangan itu penghubung Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, begitu sebaliknya. Setiap hari ratusan orang naik perahu yang terbuat dari besi dengan mesin diesel menyebrangi Sungai Bengawan Solo.

Namun nahas, Rabu pagi sekitar pukul 09:25 WIB saat perahu penuh muatan orang dan sejumlah sepeda motor hendak menyebrangkan penumpang ke arah Desa Semambung, tiba-tiba perahu oleng dan karam di tengah sungai. Dugaan sementara, saat perahu hendak melaju ke arah timur berjalan lurus, sehingga badan perahu dihantam derasnya arus air sungai yang sedang banjir.

"Biasanya perahu mudik dahulu saat air deras. Tadi kabarnya perahu langsung melaju lurus ke titik tambangan Desa Semambung, sehingga dihantam air karena kondisinya banjir," ujar Kardi, salah satu saudara korban yang belum ditemukan.

Derasnya arus dipengaruhi penyempitan sungai akibat adanya proyek pembangunan Jembatan Ka-Re (Kanor - Rengel) yang berada didekat dengan lokasi kejadian.

Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Ardhian Orianto menyebutkan, petugas terus melakukan pendataan jumlah korban penumpang perahu penyeberangan yang tenggelam. Berdasarkan keterangan dari sejumlah korban selamat, sebelum tenggelam perahu ditumpangi sekitar 23 orang serta tujuh sepeda motor.

"Sampai Rabu sore ada 11 korban penumpang yang selamat dan menjalani perawatan di rumah sakit baik di daerah Tuban maupun Bojonegoro. Kemudian tujuh orang tenggelam dan masih dalam proses pencarian petugas," jelasnya.

Korban yang berhasil selamat salah satunya adalah balita berusia empat tahun bernama Hafid asal Desa Semambung, Kecamatan Kanor. Sedangkan ibunya masih dalam proses pencarian tim SAR.

Warga Tuban Rombongan Kondangan

Sejumlah korban yang selamat maupun hilang merupakan warga Tuban yakni dari Desa Maibit dan Desa Sidorejo, Kecamatan Rengel. Mereka awalnya hendak kondangan atau mantenan di Desa Temu, Kecamatan Kanor, sehingga mereka menyebrangi Sungai Bengawan Solo dengan menumpang perahu penyeberangan.

"Ya, mereka sebagian rombongan mantenan dari Desa Maibit baik yang selamat maupun yang masih dalam proses pencarian. Awalnya yang bapak-bapak sudah melintas terlebih dahulu dengan perahu satunya beserta sepeda motornya, yang ibu-ibu menunggu giliran perahu lagi. Namun saat ibu-ibu naik perahu pas di tengah Bengawan perahunya tenggelam," kata salah satu warga Wahyudi.

Data sementara, dari 18 penumpang yang terindentifikasi petugas gabungan adalah 11 orang warga Tuban. Dari 11 ini 8 selamat dan tiga orang masih proses pencarian. Selain itu juga ada dua orang warga Rembang Jawa Tengah yang merupakan pekerja proyek pembangunan jembatan Kanor - Rengel (KaRe), satu selamat dan satu korban masih hilang.

Sedangkan lima korban warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro yang selamat sebanyak tiga orang yakni driver dan balita usia empat tahun. Sementara tiga korban lainnya masih dalam proses pencarian.

 

Basarnas Bantu Cari Korban Tenggelam

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sejumlah korban perahu karam di Sungai Bengawan Solo hingga Rabu petang. Tim SAR gabungan yang melakukan operasi pencarian terdiri dari BPBD Bojonegoro, BPBD Tuban, BPBD Lamongan, TNI, Polres Bojonegoro, Polres Tuban, Dishub, sejumlah relawan kemanusiaan serta tim Basarnas dari Surabaya.

Belasan perahu karet dengan sejumlah personel melakukan penyisiran Sungai Bengawan Solo dari lokasi kejadian hingga radius 500 meter. Namun sayangnya hingga Rabu petang belum ada korban ditemukan.

"Operasi pencarian korban tenggelam sesuai standar operasional sampai pukul 17:00 WIB dihentikan. Untuk malam hari berhenti karena bisa membahayakan tim. Pencarian akan dilanjutkan besok lagi (Kamis) mulai pukul 07:00 WIB," ujar Sukirno salah satu tim SAR dari Dishub Bojonegoro. (nur/wan/ns)